Stunting Sulbar

Penyebab Stunting di Sulbar, drg Asran: Orangtua Menikahkan Anak Gadisnya Belum Cukup Umur

Penulis: Habluddin Hambali
Editor: Hasrul Rusdi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, drg Asran Masdy saat ditemui di kantornya Jl Abdul Malik Pattana Endeng, Kecamatan Simboro, Mamuju, Sulbar, Kamis (17/2/2022).

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU- Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat (Sulbar), drg Asran Masdy membeberkan penyebab terjadinya stunting di Sulbar.

Menurutnya, beberapa contoh penyebab stunting seperti ibu hamil tidak sehat, hingga kurangnya pemahaman hidup sehat.

"Kalau bicara satu dampak sudah jauh proses tertinggal. Stunting ini mengakibatkan secara daya pikirnya kurang, kecerdasannya kurang sampai kurang semangat hidup," kata Asran Masdy, saat hadiri podcast Tribun-Sulbar.com, Senin (23/5/2022) malam.

Sementara itu, lanjut Asran Masdy pola kehidupan masyarakat di Sulbar yakni pernikahan dini.

Banyak, orangtua menikahkan anak gadisnya belum cukup umur.

"Termasuk pemahaman calon ibu kurang tentang kesehatan, akhirnya terjadi stunting pada anaknya. Itu awal munculnya stunting," bebernya.

Baca juga: Sosok Almarhum Zulfikar, Casis Bintara Polri di Mata Sahabat

Baca juga: Fakta Baru Brimob Gadungan di Mamuju: Pernah Ditangkap Polisi Lantaran Mencuri Ayam

Selain itu, permasalahan stunting juga dikarenakan pada pemenuhan ekonomi.

"Selanjutnya lingkungan keluarga kita kurang sehat. Makanya tidak higenis menjadikan tidak sehat seperti anak-anak main dikubangan," terang Asran Masdy.

Selama ini, kata Asran intervensi anggaran terhadap promosi kesehatan terus dilakukan meskipun tidak besar.

Data Stunting Sulbar

Kabupaten Majene, menjadi daerah dengan angka stunting tertinggi di Sulbar, mencapai 35,7 persen.

Kemudian disusul Kabupaten Mamasa 33,7 persen dan Pasangkayu 28,6 persen.

Sementara Polewali Mandar 36 persen, Mamuju 30,3 persen dan Mamuju Tengah 26,3 persen.(*)

Laporan Wartawan TRIBUN-SULBAR.COM, Habluddin