TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Anan Purnamasari (30), guru yang mengajar di salah satu sekolah menengah di Desa Labuang Rano, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju.
Tepatnya di SMP Negeri 3 Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Anan sapaan akrabnya mengajar Bahasa Indonesia dan mengabdi sebagai tenaga honorer sejak 2010.
Selama 12 tahun mengabdi, Anan hanya menerima gaji Rp 300 ribu per triwulan.
Selama pengabdianya, Ibu tiga anak itu sudah beberapa kali mendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) namun ia selalu gagal.
Meski demikian, ia tidak berkecil hati dan tetap semangat untuk terus mengabdi di dunia pendidikan.
Tujuannya jelas, berjuang demi mencerdaskan kehidupan bangsa.
Baca juga: Pemkab Mamuju Bangun Venue Olahraga, Sutinah: Dana Rp 10 M dari Pemprov Sudah Cair
Baca juga: 160 Tenaga Kontrak Terima SK PPPK, Bupati Mamuju: Tidak Boleh Minta Pindah Tugas
"Kalau pengalamannya cukup banyak, bahkan terkadang kita sasaran jadi orangtua siswa jika anaknya ada masalah di sekolah," kata Anan saat ditemui Tribun-Sulbar.com, Selasa (17/5/2022).
Ia mengaku, sangat menikmati pengabdianya sebagai tenaga honorer karena dari mendidik siswa ia mendapat kepuasan ketika melihat siswanya mendapat prestasi.
"Menjadi guru itu asyik kita bisa memberikan ilmu kepada siswa dan sangat bangga ketika anak siswa kita sudah berhasil," sebutnya.
Selama 12 tahun pegabdianya akhirnya, Anan Purnmasari lulus sebagai Pegawai Pemerintah Perjanjian Kontrak (PPPK) tahun 2022.
"Saya sangat bersyukur karena bisa lulus menjadi pegawai PPPK dan ini bentuk pengabdian dan rasa sabar," pungkasnya.
Anan juga berpesan kepada guru yang belum mendapat rezki agar tetap sabar dan tetap berjuang.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman