Ramadan Kedua di Tenda Pengungsian, Warga Aholeng-Rui: Kesulitan Air Bersih dan Listrik

Penulis: Masdin
Editor: Hasrul Rusdi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tenda dan rumah hunian sementara pengungsi Aholeang-Rui di Dusun Alle-Alle, Desa Mekatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulbar, Kamis (21/4/2022).

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Sudah satu tahun lebih 117 Kepala Keluarga (KK) tinggal di lokasi pengungsian, tepatnya di Dusun Alle-Alle, Desa Mekatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene.

Sebagian besar warga masih tinggal di tenda pengungsian.

Ramadan 1443 Hijriyah atau Ramadan 2022 menjadi Ramadan kedua warga Aholeang-Rui berada di pengungsian.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, Kamis (21/4/2022), terlihat warga melakukan aktivitas di depan tenda mereka.

Ada juga warga yang tengah sibuk menggali saluran pemasangan pipa.

Baca juga: Usai Didemo Warganya, Kadus Salupaku Polman Mundur, Gegara BLT?

Baca juga: Makna Hari Kartini Bagi Ketua DPRD Pasangkayu Alwiaty Saal Sejatinya Seorang Perempuan Itu Hebat

Tenda dan rumah hunian sementara pengungsi Aholeang-Rui di Dusun Alle-Alle, Desa Mekatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulbar, Kamis (21/4/2022). (Masdin/Tribun-Sulbar.com)

Makmur (22), warga dusun Aholeng saat ditemui di sela kesibukan mengatakan tidak banyak hal berubah dari puasa tahun sebelumnya dengan sekarang.

"Tidak beda jauh, warga masih tinggal di tenda sementara," katanya.

Selain itu, juga masyarakat masih kesulitan untuk kebutuhan air bersih dan listrik.

Kondisi ini dibenarkan Kepala Dusun Aholeag, Lukman bahwa permasalahan tersebut telah dialami sejak lama.

"Kendala di sini pertama air, kemudian listrik," turutnya saat ditemui di rumah sementaranya.

Lebih lanjut, Lukman mengatakan air dimaksud adalah air untuk konsumsi sehari hari.

Sedangkan air untuk keperluan mencuci masih bisa terpenuhi dari sungai yang tidak jauh dari pengungsian.

Persoalan lain, tentang hunian tetap masih tengah diusahakan.

"Masih menunggu bantuan rumah dari pihak pemerintah karena sudah lama memang ini di pengungsian," tutur Lukman.

Adapun pihak pemerintah desa telah melakukan pendataan warga untuk mendapat bantuan hunian tetap.

Namun hingga saat ini belum ada kejelasan kapan bantuan tersebut disalurkan.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Masdin