TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Warga penerima bantuan langsung tunai (BLT) Minyak Goreng dan Sembako merasa sangat bersyukur.
Sebab saat ini sejumlah kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) masih mahal.
Dalam memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah mencairkan BLT Minyak Goreng (Migor) dan Sembako senilai Rp 500 ribu.
BLT Migor periode April, Mei, Juni senilai Rp 300 ribu, dan Sembako Rp 200 ribu, periode Mei, langsung diterima.
Salah satu warga BTN Ampi Kecamatan Mamuju yang datang menerima mengaku sangat terbantu.
"Karena sekarang semua barang-barang naik, bukan hanya minyak goreng, gula pasir juga," terang ibu Hanawia saat ditemui di kantor pos Jl Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Rabu (13/4/2022).
Ia cerita tentang susahnya penuhi kebutuhan harian saat ramadan puasa ini.
Mulai minyak goreng, gula pasir, bawang hingga sayu-sayuran semua harganya naik.
"Belum lagi tabung gas juga mahal sekali ini, ikan di pasar juga naik," lanjutnya.
Dikatakan BLT yang ia terima Rp 500 ribu, ia hemat untuk penuhi kebutuhan hingga lebaran nanti.
Sementara warga lainya, ibu Nalia juga mengungkapkan hal yang senada, yakni bersyukur dapat bantuan.
Meski begitu ia mengaku khawatri dengan bantua sosial Migor dan Sembako tersebut.
"Sebab sampai kapan kita mau di kasi BLT terus," ujar Nalia usai menerima bantuan.
Meski merasa terbantu namun menurutnya harus ada upaya stabilkan harga bahan pokok.
"Harus i na' kasi murah kembali kebutuhan masyarakat, agar kita tidak bergantung sama bantuan," katanya lagi.
Kedua warga tersebut berterima kasih atas BLT yang diterima, sebab sudah sangat membantu untuk sementara waktu.
Kantor pos yang berada di Jl Yos Sudarso Kelurahan Binanga itu melayani pencairan BLT untuk dua kecamatan.
Yakni warga Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro yang terdaftar dalam KPM penerima.
Pantauan Tribun-Sulbar.com, warga terlihat beramai-ramai mendatangi kantor pos tersebut.
Adapun persyaratan yang harus mereka bawa ialah Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli dan Kartu Keluarga (KK) asli.
Pencairan untuk dua kecamatan itu berlangsung selama tiga hari mulai Selasa hingga Kamis besok.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli