TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Pedagang di Pasar Sentral Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) mulai kesulitan mendapatkan stok minyak goreng kemasan.
Beberapa lapak pedagang terlihat hanya menyediakan beberapa kemasan, bahkan sebagian pedagang sudah tidak menjual lagi karena kelangkaan barang tersebut.
"Sudah tidak menjual karena sulit dapat barangnya," kata Yanti, seorang pedagang campuran di Pasar Sentral Wonomulyo, kepada tribun, Rabu (9/2/2022).
Kelangkaan stok minyak goreng kemasan mulai dirasakan semenjak pemerintah mengeluarkan kebijakan, tentang harga minyak goreng Rp 14 ribu untuk toko ritel.
Baca juga: Helikopter Mentan Syahrul Yasin Limpo Mendarat Mendadak di Lappariaja Bone, Alasannya karena Rokok
Baca juga: Minyak Goreng Langka, Golkar Minta Mendag Awasi Pasokan ke Daerah, Demer: Pastikan Stok di Pasaran
Kalaupun ada, pedagang setempat hanya bisa mendapatkan jatah satu sampai dua kemasan.
Yanti mengaku sudah beberapa hari ini tidak lagi menjual minyak goreng kemasan.
Ia hanya menjual minyak curah.
Sementara harga minyak goreng curah relatif tinggi di pasaran.
Tidak hanya Yanti, kelangkaan minyak goreng juga dirasakan para pedagang lain.
Mereka hanya menjual stok lama.
Itupun mulai tidak laku. Musabahnya, pembeli lebih memilih belanja di toko ritel.
Pasalnya harga dijualkan masih memakai harga lama yakni Rp 20 ribu per liter.(*)