Mamuju
Prajurit Ubah Kesedihan Menjadi Harapan di Mamuju Tengah
Nurdin, merupakan eksodus dari Timor-Timur, menyebut ikatan historis warga desa dengan TNI sangat kuat.
Penulis: Abd Rahman | Editor: Abd Rahman
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Selama puluhan tahun, warga Desa Sejati, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat hidup dalam keterbatasan.
Mereka akrab dengan jalanan rusak yang memisahkan mereka dari dunia luar, menjebak mereka dalam isolasi ekonomi yang membuat harga bahan pokok melonjak.
Di tengah era modern, warga desa berjuang setiap hari melintasi jalan terjal, berharap perbaikan akan datang.
Namun, harapan itu kini telah terwujud.
Baca juga: Anggota DPRD Mateng Kawal Pembayaran Ganti Rugi Lahan Warga Terdampak Bendungan Budong-budong
Baca juga: Hilton Pratama Mantong Cerita Suka Duka Jadi Paskibraka Nasional, Sempat Nangis Rindu Keluarga
Wajah bahagia tak bisa disembunyikan saat parajurit utusan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 Kodim 1418 Mamuju hadir di desa mereka.
Siang itu Minggu (27/7/2025), prajurit TNI bersama-sama warga memulai pekerjaan peningkatan jalan sepanjang 4,2 kilometer.
"Kami sangat bahagia, hadirnya TNI membawa semangat bagi warga dan anak-anak kami," tutur Kepala Desa Sejati, Nurdin Karim.
Nurdin, merupakan eksodus dari Timor-Timur, menyebut ikatan historis warga desa dengan TNI sangat kuat.
Dengan 89 persen penduduknya berasal dari mantan warga Timor-Timur yang memilih setia pada NKRI, kehadiran prajurit TNI di desa mereka terasa seperti kembalinya keluarga.
Warga pun bahu-membahu membantu para prajurit, dari membawa material hingga membangun jalan bersama.
Tokoh masyarakat setempat, Yaba (60), yang sudah bermukim sejak 1987, merasakan hal yang sama.
Yaba juga menjadi saksi hidup perjuangan masayarakat Desa Sejati yang kerap berjuang melintasi jalan terjal saat beraktivitas.
Kegilisahan dan kerasahan warga karena akses jalan tidak memadai, kini sudah sirna setelah prajurit membuat mulus jalan mereka.
"Alhamdulillah, tidak ada lagi jalan becek, jalan rusak kalau sudah diperbaiki," ucap pria paruh baya itu dengan penuh syukur.
Ia melihat program ini sebagai harapan baru, di mana mobilitas akan lebih mudah, ekonomi akan tumbuh, dan kebahagiaan akan menyelimuti setiap keluarga.
Namun disisi lain, di balik optimisme warga, ada perjuangan berat para prajurit TNI.
Dengan 10 unit truk dikerahkan, mereka harus berjibaku mendistribusikan material di medan yang terjal dan licin saat hujan.
Bekerja dari pukul 08.00 hingga 17.00 Wita, mereka tak kenal lelah demi memastikan mimpi warga Desa Sejati menjadi kenyataan.
Prajurit Sulap Rumah Reyot Sibubun
Di Dusun Rawa Makmur, kisah pilu Petrus Sibubun (60) juga menjadi bagian dari tugas para serdadu muda untuk membantu rakyat kecil.

Sejak bertahun-tahun, Petrus hidup sebatang kara di sebuah gubuk reyot yang dindingnya lapuk.
Dengan cacat pada tangan kanannya, ia hanya mampu bekerja memungut biji sawit untuk menyambung hidup.
Kondisi rumahnya begitu memprihatinkan, membuat setiap harinya diisi dengan perjuangan untuk sekadar berteduh.
Di sekitar rumah Petrus menjadi tempat tumbuhnya rumput ilalang rimbun, bisa menjadi ancaman binatang seperti ular muncul di sekitar gubuknya.
Namun, keadaanlah memakasa Petrus harus tinggal seorang diri rumah kecil jauh kata layak itu.
Meski Petrus memiliki saudara tak jauh dari gubuknya, namun ia tetap memilih mengisi hari-harinya berteduh di rumah kondisinya memperhatinkan.
Dengan keterbatasan fisik dimiliki Petrus Sibubun, ia tidak lagi mampu untuk bekerja keras untuk membangun rumah secara mandiri.
Petrus hanya bisa berpasrah setelah tangan kanannya cacat usai terbakar api, ia tidak bisa lagi kembalikan kondisi fisiknya.
Namun, air mata kesedihan Petrus kini berganti menjadi air mata haru.
Rumahnya yang tak layak huni kini disulap oleh para prajurit.
"Saya sangat senang dan merasa bersyukur sekali," ujar Petrus.
Program TMMD tidak hanya memperbaiki infrastruktur, tetapi juga menyentuh hati.
Di Desa Sejati, ia tidak hanya membangun jalan yang vital, tetapi juga memberikan rumah yang layak bagi mereka yang paling membutuhkan.
Ini adalah bukti bahwa TMMD telah mengubah keluhan warga menjadi semangat, dan mimpi menjadi kenyataan yang tak ternilai harganya.
TNI untuk Raykat
Kapok Staf Ahli Pangdam XIV/Hasanuddin Brigjen TNI Musa David M. Hasibuan menegaskan, program TMMD bukan sekedar membangun jalan, membangun rumah dan membantu petani.

Didalamnya ada program pembangunan sumber daya manusia, memberikan kesadaran masyarakat tentang penyuluhan hukum serta wawasan kebangsaan.
Tidak hanya itu pemahaman tentang bahaya narkoba juga diberikan kepada warga di lokasi TMMD.
"Akses jalan yang diperbaiki, rehab rumah ibadah (Masjid) dan juga air bersih dapat berdampak bagi warga. Tertuma akses mobilitas ekonomi," kata Musa David M.
Selama sebulan, 150 personel TNI, Polri, pemerintah daerah, dan warga bahu-membahu mengerjakan pengerasan jalan.
Kini jalur yang sulit diakses oleh warga sudah dapat dilalui dan dipastikan akan berdampak pada perputaran ekonomi masyarakat.
“Alhamdulillah, sekarang sudah bisa diakses,” kata Dandim 1418/Mamuju, Kolonel Inf Andik Siswanto.
Andik menuturkan, selama pekerjaan berlangsung para prajurit dan warga yang terlibat memiliki tantangan tersendiri, karena cuaca kurang bersahabat.
Namun atas dedikasi dan kerja keras, antara warga dan prajurit semuanya bisa berjalan dengan baik dan lancar.(*)
Anggota DPRD Mateng Kawal Pembayaran Ganti Rugi Lahan Warga Terdampak Bendungan Budong-budong |
![]() |
---|
Terdampak Pembangunan Bendungan Budong-budong, 63 Hektar Lahan Warga Salulebo Belum Dibayar |
![]() |
---|
Abaikan Keselamatan, Warga dan ASN Terobos Jembatan Sungai Karema Mamuju yang Ditutup PUPR |
![]() |
---|
Bingung Tabung Gas LPG Jatuh ke Kanal, Siswa di Mamuju Datangi Markas Damkar Minta Bantuan |
![]() |
---|
Serahkan SK, Bupati Sutinah Ingatkan 634 PPPK Mamuju Jangan Ceraikan Pasangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.