BPKPD Sulbar Kirim 2 Pejabat Administrator Ikuti Pelatihan PKA Angkatan I 2025

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengirimkan dua pejabat administrator untuk mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan I Tahun 2025.

PKA yang digelar mulai 7–25 Agustus 2025 ini dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Sulbar bekerjasama dengan Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Manajemen Pemerintahan LAN RI Makassar, bertempat di Kampus BPSDMD Sulbar, Kalukku.

Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Panca Daya Pembangunan Sulbar yang dicanangkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar, Suhardi Duka – Salim S. Mengga, khususnya dalam agenda membangun SDM yang unggul dan berkarakter, serta memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik dan akuntabel.

Baca juga: Mamuju Mantapkan RPJMD 2025–2029, Kemenkum Sulbar Pastikan Regulasi Selaras dan Kuat

Baca juga: Pemkab Mamuju Rencana Naikkan Pajak PBB, Sugianto Sebut Pemda Dididik Agar Tidak Manja

Adapun dua pejabat administrator dari BPKPD Sulbar yang mengikuti pelatihan yakni Jufrisal Palimbuan, Kepala UPTD PPRD Kabupaten Mamuju dan A. Kustia Hatta, Kepala Bidang Penatausahaan dan Kas Daerah BPKPD Sulbar.

Keduanya bergabung bersama 40 pejabat administrator lingkup OPD Pemprov Sulbar untuk mempertunjukkan kualitas, inovasi, serta kompetensi kepemimpinan di hadapan para fasilitator dan penguji.

Kepala BPKPD Sulbar, Mohammad Ali Chandra, menyampaikan harapannya agar keikutsertaan pejabat BPKPD dalam PKA ini mampu menghasilkan inovasi baru, khususnya dalam tata kelola keuangan dan pendapatan daerah.

"Kami berharap para peserta dapat membawa pulang gagasan segar yang aplikatif, yang pada akhirnya mampu memperkuat kinerja BPKPD dalam mendukung pembangunan Sulbar yang maju dan sejahtera,” ujarnya.

Memasuki pekan ketiga, pelatihan ini telah memasuki Agenda 3: Manajemen Kinerja, yang membekali peserta dengan keterampilan dalam mengelola, mengukur, serta meningkatkan kinerja organisasi. Dengan metode blended learning (kombinasi tatap muka dan daring), peserta didorong untuk memahami kepemimpinan adaptif yang sesuai dengan kebutuhan birokrasi modern.

Salah satu peserta, Jufrisal Palimbuan, dalam keterangannya, Senin 18 Agustus 2025, mengungkapkan kesannya mengikuti pelatihan:

"Memasuki pekan ketiga, materi yang kami dalami semakin menantang, terutama pada aspek manajemen kinerja. Kami banyak belajar tentang bagaimana seorang administrator tidak hanya memimpin, tetapi juga mampu menggerakkan tim untuk mencapai target yang terukur,” ungkapnya. (*)