Pesan Terakhir Jurnalis Al Jazeera Anas Al Sharif Sebelum Tewas Dibunuh Isarel di Gaza

Anas tewas bersama empat rekan kerjanya, yaitu Mohammed Qreiqeh, Ibrahim Zaher, Mohammed Noufal, dan Moamen Aliwa. 

Editor: Abd Rahman
Al Jazeera
URNALIS DI GAZA TEWAS- Tangkapan layar media Al Jazeera yang menyiarkan dedikasi wartawan Anas al-Sharif semasa hidup. Al Jazeera melaporkan bahwa total lima jurnalisnya yang tewas dalam serangan Israel di luar Rumah Sakit Al-Shifa Kota Gaza pada Minggu (10/8/2025), yaitu Anas al-Sharif, Mohammed Qreiqeh, dan tiga juru kamera Ibrahim Zaher, Mohammed Noufal, dan Moamen Aliwa. (Al-Jazeera) 

TRIBUN-SULBAR.COM - Anas Al Sharif, seorang jurnalis Al Jazeera berusia 28 tahun, tewas dalam serangan udara Israel di Kota Gaza pada Minggu (10/8/2025). 

Ia dikenal sebagai koresponden terkemuka yang tak kenal lelah melaporkan kondisi di Gaza Utara sejak Oktober 2023. 

Meskipun mendapat ancaman berulang dan perintah untuk mengungsi dari Israel, ia menolak untuk pergi.

Anas tewas bersama empat rekan kerjanya, yaitu Mohammed Qreiqeh, Ibrahim Zaher, Mohammed Noufal, dan Moamen Aliwa. 

Baca juga: Truk Bongkar Muat di Jl Diponegoro Mamuju Bikin Macet, Polisi: Kita Akan Tilang!

Baca juga: SDK Janji Perbaiki Jalan Unsulbar Majene Pakai Bantuan Keuangan Daerah Ditambah Kuota 26 Beasiswa

Menurut Al Jazeera dan Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, tim liputan mereka diserang saat berada di tenda jurnalis.

Pria bernama lengkap Anas Jamal Mahmoud Al-Sharif lahir di Kamp Pengungsi Jabalia, Jalur Gaza, Palestina, 3 Desember 1996.

Ia lulus dari Universitas Al-Aqsa dengan gelar sarjana komunikasi massa, dengan spesialisasi radio dan televisi.

Anas dikenal sebagai salah satu koresponden Arab ternama melaporkan secara ekstensif dari Gaza Utara.

Sejak Oktober 2023, Anas Al Sharif menjadi salah satu wajah paling menonjol dalam peliputan perang di Gaza.

Anas Al Sharif menolak untuk mengungsi dari wilayah utara meskipun mendapat perintah berulang dari Israel dan ancaman langsung terhadap nyawanya.

Ia terus melakukan peliputan harian di tengah serangan udara, pembantaian, dan pengungsian, sering kali bekerja dalam kondisi sangat berbahaya dan kekurangan pasokan kebutuhan dasar.

Liputannya memberikan rekaman dan kesaksian penting dari salah satu zona perang yang paling sulit diakses di dunia.

Kini, Anas Al Sharif telah pergi untuk selamanya.

Ia tewas bersama empat rekannya, yaitu Mohammed Qreiqeh, juru kamera Ibrahim Zaher, Mohammed Noufal, dan Moamen Aliwa.

Anas Al Sharif, meninggalkan pesan terakhir sebelum tewas dalam serangan udara Israel di Kota Gaza.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved