Pelaku Tebas Dua Warga di Polman Akan Dikirim ke RS Jiwa Makassar untuk Pemeriksaan

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN – Polres Polewali Mandar (Polman) akan mengirim pelaku penganiayaan inisial AD (35) ke Rumah Sakit Jiwa di Makassar untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan, Senin (2/6/2025).

Pelaku diketahui menebas dua warga di Kecamatan Wonomulyo, hingga menyebabkan satu orang meninggal dunia pada Minggu (1/6/2025).

Saat ini, pelaku telah diamankan di Satreskrim Polres Polman. Kedua tangan dan kakinya diborgol karena kerap memberontak.

Baca juga: Wanita Korban Pembacokan ODGJ di Wonomulyo Polman Adalah Warga Asal Sikka NTT

Kanit Resum Satreskrim Polres Polman, Iptu Iwan Rusmana, mengatakan bahwa pelaku akan menjalani pemeriksaan lanjutan karena diduga mengalami gangguan jiwa.

“Pelaku akan segera dikirim ke rumah sakit jiwa untuk penanganan lebih lanjut. Dia diduga ODGJ dan memiliki riwayat medis sebelumnya,” kata Iwan kepada wartawan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, pelaku diketahui mengalami gangguan jiwa sejak usia 15 tahun dan sempat menjalani rawat jalan serta rutin mengonsumsi obat penenang.

Namun, beberapa bulan terakhir pelaku menghentikan konsumsi obat karena alasan pekerjaan.

“Pelaku berhenti minum obat karena katanya bikin bangun kesiangan, padahal dia bekerja,” ujar Iwan.

Terkait motif pembacokan, Iwan menyebut masih dalam penyelidikan. Namun dari keterangan pelaku, ia mengaku mendapat bisikan gaib saat hendak keluar rumah.

“Motifnya masih kami dalami. Dari keterangan saksi dan pelaku, belum bisa disimpulkan secara pasti,” terangnya.

Pengakuan Pelaku: Dengar Bisikan Iblis
Sebelumnya diberitakan, pelaku sempat menyampaikan rasa penyesalan dan mengaku mendapat bisikan iblis yang menyuruhnya menebas warga.

“Waktu saya keluar rumah, ada bisikan bilang ‘tangkap itu iblis’. Jadi saya bawa parang dan langsung tebas,” ujar AD kepada wartawan.

AD juga menyebut sebelumnya sempat cekcok dengan anggota keluarganya sebelum keluar rumah membawa parang.

Korban pertama berinisial SA, seorang perempuan yang sedang berbelanja di warung, dibacok dari belakang hingga meninggal di tempat.

Setelah itu, pelaku melarikan diri ke arah Desa Tumpiling dan kembali membacok warga lain berinisial AY, yang saat itu tengah istirahat usai salat.