Kemiskinan Ekstrem

Entaskan Kemiskinan di Polman, SDK Alokasikan Rp2 Juta per KK untuk 5 Ribu Kepala keluarga

Janji SDK - sapaan Suhardi Duka, akan mengoptimalkan pekerjaan untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di Kabupaten Polman

Editor: Ilham Mulyawan
Suandi/Tribun-Sulbar.com
Gubernur SDK - Gubernur Sulbar, Suhardi Duka saat ditemui di Kantor Gubernur Sulbar, Jl H Abd Malik Pettanna Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Senin (12/5/2025). Meski libur hari raya Waisak, gubernur tetap bekerja dan membahas isi strategis. 


TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka berjanji akan mengentaskan angka kemiskinan di Kabupaten Polewali mandar, Sulawesi Barat.

Terutama warga yang berada di angka kemiskinan ekstrem.

Janji SDK - sapaan Suhardi Duka, akan mengoptimalkan pekerjaan untuk mengatasi kemiskinan ekstrem.

"Saya bersama wakil gubernur bapak Salim S Mengga juga berkomitmen untuk mengatasi kemiskinan, terutama masyarakat yang berada dalam kemiskinan ekstrem. Insyaallah dalam dua tahun kita akan mengatasi kemiskinan ini. Dan kita sudah alokasikan anggarannya," jelasnya saat menghadiri acara tasyakuran SDK-JSM di kediaman anggota DPRD Sulbar Gusrinaldi Husain di Wonomulyo, Sabtu (24/5/2025).

Anggaran untuk pengentasan kemiskinan ini sudah dialokasikan. 

Baca juga: Setelah Sungai Matakali, SDK Janji Tuntaskan Pendangkalan Sungai Tumpiling Polman Tahun Depan

Baca juga: Pemuda 18 Tahun di Gowa Sulsel Ditangkap Densus 88, Diduga Terlibat Kelompok Teroris ISIS

Dikatakan, sekitar 5 ribu keluarga akan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp2 juta.

"Tahun ini sekitar kurang lebih 5 ribu KK kita kasi bantuan uang agar dia bisa bekerja. Itu semata-mata untuk mengatasi kemiskinan ekstrem yang ada di masyarakat. Mengatasi miskin yang lain juga kita lakukan dengan sejumlah program yang ada," ujarnya,

Berdasarkan data Badan Perencanaan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulawesi Barat, teratat peningkatan signifikan jumlah penduduk miskin ekstrem di provinsi ini. 

Pada tahun 2024, jumlah penduduk miskin ekstrem mencapai 21.947 jiwa, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 10.680 jiwa.

Sekretaris Bapperida Sulbar, Muhammad Darwis Damir, mengatakan, penyebaran penduduk miskin ekstrem di Sulbar bervariasi di setiap kabupaten, namun Kabupaten Mamuju menjadi wilayah dengan angka tertinggi, yakni 6.121 jiwa. 

Disusul Pasangkayu sebanyak 5.720 jiwa, Polewali Mandar (Polman) 4.712 jiwa, Mamuju Tengah 2.539 jiwa, Majene 1.434 jiwa, dan Mamasa sebanyak 1.141 jiwa.

"Selain data kemiskinan ekstrem, Bapperida juga mencatat total jumlah penduduk miskin (termasuk ekstrem dan non-ekstrem) di Sulbar yang mencapai 155.910 jiwa," ujarnya saat ditemui di Kantor Gubernur Sulbar, Selasa (20/5/2025).

Dari jumlah tersebut, sebagian besar atau sekitar 84,25 persen (131.360 jiwa) tinggal di wilayah perdesaan.

Sementara 15,75 persen (24.550 jiwa) lainnya tinggal di kawasan perkotaan. 

Kata Darwis, ini menunjukkan bahwa kemiskinan lebih terkonsentrasi di desa-desa dibandingkan di kota.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved