Pemecatan Petugas Kebersihan
Mahasiswa Demo Tuntut Bupati Polman Samsul Mahmud Bayar Gaji Petugas Kebersihan Pasar yang Dipecat
Mereka mendesak agar Bupati Polman Samsul Mahmud segera membayarkan gaji empat orang petugas kebersihan yang telah dipecat sepihak.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Polewali Mandar (Polman) gelar aksi unjuk rasa di depan kantor bupati Polman, Jumat (23/5/2025).
Mereka mendesak agar Bupati Polman Samsul Mahmud segera membayarkan gaji empat orang petugas kebersihan yang telah dipecat sepihak.
Baca juga: INI 4 Titik Habitat Buaya di Kelurahan Pasangkayu, Dekat Pemukiman
Baca juga: Kepala Pasar Pecat Petugas Kebersihan Akan Dipecat? Langsung Dipanggil Pj Sekda Polman Usai Viral
Sebelumnya terdapat empat orang petugas kebersihan di Kompleks Pasar Sentral Pekkabata dipecat oleh kepala pasar bernama Irwan Susanto.
Lantaran empat petugas ini mogok kerja untuk menuntut gaji dua bulan tak kunjung terbayarkan.
Koordinator aksi dari HMI Polman, Yusril mengaku telah bertemu dengan empat petugas kebersihan yang dipecat .
"Mereka mengatakan tidak pernah mengundurkan diri secara lisan dan masih mau bekerja, kenapa sampai mogok kerja, itu karena gajinya tidak dibayarkan," tegas Yusril saat menyampaikan orasinya.
Menurutnya aksi mogok kerja itu dilakukan empat petugas kebersihan agar gajinya dibayarkan.
Lantaran mereka telah bekerja kata Yusril namun tidak mendapatkan haknya, yakni gaji.
Alih-alih mendapatkan haknya, malah empat petugas kebersihan itu diberhentikan secara sepihak.
"Kita tahu pegawai kebersihan itu gajinya cuma berapa, kalau tidak dibayarkan bagaimana mereka akan melanjutkan hidupnya," tegas Yusril.
Mahasiswa juga mendesak agar empat petugas kebersihan ini kembali dipekerjakan dan gajinya segera dibayar.
Massa aksi lalu ditemui Plt asisten tiga bagian administrasi pemerintahan, Pemkab Polman, I Nengah Tri Sumandana dan sempat berdialog dengan massa aksi.
"Apa yang dialami petugas kebersihan di Pasar Sentral Pekkabata ini juga dialami para honorer di kantor dinas lainnya karena adanya gagal bayar di 2024, mudah-mudahan bisa kita bayarkan di APBD 2025," ungkap I Nengah kepada wartawan.
Dia menyampaikan akan tetap berupaya untuk membayarkan gaji petugas kebersihan di APBD 2025 ini.
Sementara perselisihan hubungan kerja antara petugas kebersihan dan kepala pasar akan dimediasi langsung oleh Sekda Polman.
I Nengah menegaskan tuntutan dari para mahasiswa ini akan ditindaklanjuti oleh para pemangku kebijakan di Pemkab Polman.
"Aspirasi HMI tentu kami laporkan kepada pimpinan kami yakni bupati, wakilnya dan S
sekda untuk menjadi bahan pertimbangan pengambilan keputusan,"ungkapnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.