Angka Putus Sekolah
1.757 Anak Tidak Sekolah di Majene, Faktor Ekonomi?
Disdikpora berharap dengan dukungan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat, angka ATS di Majene dapat terus ditekan.
Penulis: Anwar Wahab | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) mencatat jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS) di daerah tersebut mencapai 1.757 orang.
Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Disdikpora Majene, Sarmin, menjelaskan bahwa ATS tersebar di berbagai wilayah kecamatan, mencakup 179 Sekolah Dasar (SD) dan 49 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di seluruh kabupaten.
Baca juga: Warga Padati Lokasi Pangan Murah Pemprov Sulbar Jelang Idul Adha, Beras Diskon hingga 30 Persen
Baca juga: Jembatan Putus, 4 Dusun di Tapua Polman Terisolir dan Warga Buat Rakit Seberangi Sungai
Ia menyampaikan, angka terakhir 2024 ini menunjukkan bahwa persoalan akses pendidikan di Majene masih perlu perhatian serius, meskipun jumlah ATS dilaporkan mulai mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut Sarmin, penyebab utama anak-anak tidak melanjutkan pendidikan umumnya berasal dari faktor ekonomi.
Banyak anak yang memilih untuk membantu orang tua bekerja, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan pendidikan meski pemerintah telah menyediakan bantuan pendidikan dan program wajib belajar.
"Meski jumlah ATS terus kami tekan melalui berbagai program, faktanya masih ada ribuan anak yang belum tersentuh layanan pendidikan formal. Ini masih tergolong tinggi dan menjadi perhatian utama kami," kata Sarmin saat ditemui di kantor Disdikpora Majene Jumat (23/5/2025).
Ia menambahkan program penanganan anak putus sekolah di jenjang SMA/SMK saat ini berada di bawah tanggung jawab pemerintah provinsi.
Namun, untuk tingkat SD dan SMP, Disdikpora Majene terus berupaya menjangkau anak-anak melalui kerja sama dengan pemerintah desa, tokoh masyarakat, serta program pendidikan nonformal seperti Paket A, B, dan C.
Disdikpora berharap dengan dukungan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat, angka ATS di Majene dapat terus ditekan.
“Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Kita ingin memastikan bahwa tidak ada lagi anak Majene yang tertinggal dalam hal pendidikan,” tutupnya.
Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.