Jalan Rusak Mamuju Tengah

Warga Keluhkan Jalan Bayor Mamuju Tengah, Bak Kubangan Kerbau

Seorang pengendara, Novi mengaku kesulitan saat melintas, dikarenakan jalan berlubang dan licin bak kubangan kerbau.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Sandi Anugrah
JALAN RUSAK - Jalan Poros Bayor - Pangalloang, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat bak kubangan kerbau. Terlihat, jalan dipenuhi lubang dan licin, Minggu (18/5/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Sejumlah warga mengeluhkan kondisi jalan Bayor - Pangalloang Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) setelah diguyur hujan.

Pasalnya, jalanan tersebut kerap membuat pengendara tergelincir saat melintas.

Baca juga: Warga Majene Padati Stadion Prasamya untuk Berolahraga, Stadion Rangas Sepi\

Baca juga: Polresta Mamuju Tangkap Tiga Terduga Pelaku Aborsi

Seorang pengendara, Novi mengaku kesulitan saat melintas, dikarenakan jalan berlubang dan licin bak kubangan kerbau.

Menurutnya, kondisi jalan paling parah ketika habis diguyur hujan.

"Bisa dilihat sendiri kondisinya ketika habis hujan, selain becek jalanan juga licin," ucapnya saat ditemui di lokasi, Jalan Poros Bayor - Pangalloang, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Minggu (18/5/2025).

Ia mengatakan, jalan tersebut setiap hari dilalui anak sekolah, pegawai, pedagang dan warga lainnya.

Olehnya itu, ia berharap ada perbaikan permanen di jalan tersebut.

Sehingga, tidak setiap saat dilakukan perbaikan.

Hal senada disampaikan, Ali, pengendara yang kerap melintas di jalan Bayor - Pangalloang.

Ia mengatakan, jalan tersebut sering ditimbun menggunakan material namun tidak bertahan lama.

"Sudah sering ditimbun Pak, tapi paling bertahan dua atau tiga bulan rusak lagi," ucapnya.

"Apalagi jika sering diguyur hujan," tutupnya.

Sementara itu, dikonfirmasi Kabid Bina Marga Dinas PUPR Mateng, Asmadi, ia mengatakan pihaknya akan melakukan perawatan jalan.

"Tahun ini kami efisiensi anggaran, sehingga belum bisa melakukan perbaikan secara permanen," jelasnya.

"Mungkin hanya sebatas perbaikan sementara seperti penimbunan dan penggelederan," kuncinya. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved