Banjir Kambunong Mateng
Dihantam Banjir Rob, Warga Kambunong Mamuju Tengah Menjerit Aktivitas Lumpuh Hingga Ancaman Buaya
Anak sekolah, tenaga kesehatan, pekerja pabrik hingga petani dan nelayan terdampak, sebab aktivitas mereka terhalang karena banjir rob ini.
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Banjir rob melanda pemukiman warga Desa Kambunong, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) beberapa hari terakhir, mulai Minggu, 27 April 2025 hingga Kamis (1/5/2025) hari ini.
Akibatnya, aktivitas masyarakat lumpuh total.
Anak sekolah, tenaga kesehatan, pekerja pabrik hingga petani dan nelayan terdampak, sebab aktivitas mereka terhalang karena banjir rob ini.
Maskur Kanmaruddin, warga setempat mengatakan, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
Sehingga, kendaraan tidak bisa lewat dikarenakan mesin kendaraan apalagi motor raan mati terkena air.
Baca juga: Pastikan Penyebab Kematian Keluarga Pilih Otopsi Jenazah Tamrin Ditemukan Tewas di Karanamu Mamuju
Baca juga: Anggota Satpol PP Ditemukan Tewas di Pantai Karanamu Tapalang Mamuju Dibawa ke RS Bhayangkara
"Sangat mengganggu aktivitas kami, utamanya anak sekolah, tenaga kesehatan, petani dan pekerja pabrik," ujarnya kepada Tribun-Sulbar.com, Kamis (1/5/2025).
Ia menjelaskan banjir rob melanda jalan utama ke Ibu Kota Desa tepatnya di Dusun Kambunong.
Menurutnya sepanjang jalan berkisar dua kilometer tersebut tergenangi air hingga ke pemukiman warga.

"Air mulai naik ke pemukiman sekitar pukul 05.00 WITA hingga 10.00 WITA, olehnya itu warga terhambat saat ingin beraktivitas utamanya anak sekolah dan pekerja pabrik," tuturnya.
Apalagi, ketika kendaraan roda dua atau empat nekat menerobos air ketinggian 30 - 50 centimeter tersebut berpotensi merusak kendaraan dan mematikan mesin.
Menurutnya kendaraan bisa rusak (berkarat/keropos ) akibat air asin laut.
Belum lagi, ancaman buaya yang dikhawatirkan menyerang warga.
"Bukan cuman motor yang berkarat ditakutkan ini, tapi buaya juga," ujarnya menambahkan.
Hal senada disampaikan, Sunardi, warga desa setempat.
Ia mengatakan, kondisi jalan menuju ibu kota Desa Kambunong saat ini sangat merugikan warga.
Karena tidak adanya aktivitas mulai pagi hingga menjelang siang.
"Mulai dari anak sekolah, tenaga kesehatan lebih-lebih aktifitas warga sebagai petani dan pekerja pabrik perusahan terhambat total," ucapnya.
Olehnya itu, ia berharap pemerintah segera turun tangan menangani persoalan ini. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah
KRONOLOGI Ayah di Majene Cabuli Anak Tiri, Kecurigaan Kakak Korban Lihat Adiknya Suka Menyendiri |
![]() |
---|
86 TBS di Kabupaten Pasangkayu Sudah Tera, Koperindag Pastikan Timbangan Layak Pakai |
![]() |
---|
201 ASN Pemprov Sulbar Potensi Diseret ke Ranah Hukum Jika Tak Segera Kembalikan Kerugian Negara |
![]() |
---|
Eks Sekwan DPRD Sulbar Hamzih Diminta Kembalika Uang Negara Rp 247 Juta, Terbanyak dari 201 ASN |
![]() |
---|
Dorong Pemerataan Tenaga Medis Spesialis, Wabup Pasangkayu Hadiri Konferensi Internasional PGME 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.