Kebakaran Pasangkayu
Kata Damkar Pasangkayu Usai isebut Sering Lambat Tangani Kebakaran
Di Kabupaten Pasangkayu sendiri, cakupan wilayah yang harus dijangkau oleh Damkar cukup luas, yaitu sebanyak 12 Kecamatan.
Penulis: Taufan | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Penanganan kasus kebakaran yang dilakuan oleh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Pasangkayu dinilai warga sering lambat.
Beberapa kasus kebakaran di Kabupaten Pasangkayu, sering lambat ditangani oleh pihak Damkar, sehingga menyebabkan kerugian material cukup tinggi.
Baca juga: PROFIL Surya Yuliawan: Dari Staf hingga Kepala Dinas PUPR Mamuju
Baca juga: Keluarga Korban Lakalantas di Mamuju Dapat Santunan Rp50 Juta dari Jasa Raharja, Diberi Hari Ini
Di Kabupaten Pasangkayu sendiri, cakupan wilayah yang harus dijangkau oleh Damkar cukup luas, yaitu sebanyak 12 Kecamatan.
Demi mencapai TKP dengan tepat waktu, petugas Damkar juga harus bergerak cepat.
Terlebih penanganan kasus kebakaran juga harus dilakuan seefisien mungkin, demi meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
Olehnya, Damkar Pasangkayu juga mestinya menerima laporan kebakaran lebih cepat.
Kepala Bidang Damkar Pasangkayu, Abdul Rajab saat ditemui di kantor Damkar Pasangkayu mengatakan, faktor utama lambatnya penanganan kasus kebakaran, akibat minimnya informasi yang mereka peroleh.
"Jadi penyebab utamanya itu karena lambatnya informasi dari masyarakat kepada kami saat terjadi kebakaran," ujarnya, Rabu (23/4/2025).
Sehingga hal itu menyebabkan pihaknya sering dituduh selalu lambat datang, saat terjadi kebakaran.
Rajab menceritakan, beberapa kali petugas mereka dikecam dan dicaci oleh warga, akibat lambat datang ke lokasi.
"Bahkan pernah ada anggota kami yang dilempar dan dipukul," tambahnya.
Pihaknya juga bergerak sesuai SOP, tidak serta merta turun langsung ke TKP saat menerima laporan simpang siur, atau berdasarkan video siaran langsung di sosial media.
Menurut Rajab, pembentukan Relawan Pemadam Kebakaran (Retkar) di setiap Desa juga sangat diperlukan, demi memperoleh informasi kebakaran yang lebih cepat dan tepat.
"Minimal 5 orang relawan di setiap desa," ucapnya.
Tugas Retkar menurutnya juga sangat penting, untuk menangani kebakaran lebih awal sebelum Damkar datang.
Hal itu sudah beberapa kali mereka bahas dengan Pemerintah Daerah, bahkan sampai ke Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Tapi sampai saat ini masih belum terbentuk, padahal Kemendagri sudah siap untuk menganggarkan," ucap Rajab.
Beberapa relawan dari sejumlah daerah di Kabupaten Pasangkayu saat ini sudah memang sudah mendaftar diri sebagai Retkar, termasuk Kecamatan Pedongga.
Akan tetapi menurut Rajab jumlahnya belum mencukupi, sehingga belum bisa dianggarkan.
Mengenai hal ini, Kabid Damkar Pasangkayu itu sangat berharap Retkar segera terbentuk di Kabupaten Pasangkayu.
Faktor lain lambatnya penanganan kasus kebakaran yang dilakukan oleh Damkar Pasangkayu, juga akibat minimnya sarana dan prasarana yang mereka miliki.
Seperti Armada misalnya, saat ini hanya ada dua unit dengan kondisi yang sudah tua.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan
Rumah Hangus Terbakar, Nenek di Pasangkayu Lolos dari Maut Usai Merasa Tenggorokannya Gatal |
![]() |
---|
Bertamu di Tetangga, Rumah Rosdalia di Pasangkayu Ludes Terbakar, Kerugian Rp70 Juta |
![]() |
---|
Detik-Detik Kios Rosnani di Pasangkayu Terbakar, Ibu & 2 Anak Luka Serius Akibat Bensin Dekat Kompor |
![]() |
---|
Warga Pasangkayu Korban Kebakaran Pilih Bangun Kembali Rumahnya Pakai Dana Pribadi, Pemerintah? |
![]() |
---|
Diduga Gegara Kabel Kulkas Korsleting , Rumah Warga di Pasangkayu Hangus Terbakar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.