Berita Pasangkayu

Cerita Ahmad, Pemuda di Pasangkayu Ikhlas Ngajar Ngaji untuk Anak-anak Secara Gratis

Ahmad memulai program ngajar ngaji gratis itu sejak tahun 2023, atas inisiatifnya sendiri.

Penulis: Taufan | Editor: Nurhadi Hasbi
Taufan/Tribun-Sulbar.com
KISAH INSPIRATIF - Ahmad saat mengajar muridnya mengaji di masjid Dusun Baruga Bagu, Desa Bambaira, Kecamatan Bambaira Kabupaten Pasangkayu, dia membuka program belajar ngaji ini secara gratis. 

TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Kisah Inspiratif datang dari salah seorang pemuda di Kabupaten Pasangkayu,Sulawesi Barat, mendirikan program belajar Al Quran gratis.

Ia adalah Ahmad (26), merupakan pemuda asal Dusun Baruga Baru, Desa Bambaira, Kecamatan Bambaira, Kabupaten Pasangkayu Sulawesi Barat (Sulbar).

Kepada Tribun-Sulbar.com, Ahmad bercerita, telah mengabdikan waktu luangnya untuk mengajar ngaji kepada anak-anak di kampungnya.

Baca juga: Samsat Pasangkayu Belum Terapkan Kebijakan Penghapusan Denda Pajak Tahun 2025

"Kalau ada waktu luang saya ngajar ngaji untuk anak-anak, paling sering habis Maghrib hingga masuk shalat isya," katanya, Selasa (22/4/2025).

Ahmad memulai program ngajar ngaji gratis itu sejak tahun 2023, atas inisiatifnya sendiri.

Tujuannya hanya untuk mengenalkan Al Qur'an ke kalangan anak-anak sejak dini.

"Saya ingin mereka bisa baca Al Qur'an sejak dini, agar dapat terwujud generasi pecinta Al Qur'an ke depannya," tambahnya.

Tanpa pamrih, Ahmad meluangkan waktu dan tenaga untuk mengajarkan membaca Al Qur'an kepada mereka.

Dia juga menerima siapa saja yang ingin belajar membaca Al Qur'an, baik dari dalam desa maupun luar desa.

"Saya juga melihat banyak sekali anak-anak yang ingin belajar membaca Al Qur'an, akan tetapi terkendala biaya dan akses, maka dari itu saya berinisiatif membuka program ini," ucapnya.

Perjalanan Ahmad dalam memberantas buta aksara Al Qur'an tidaklah mudah.

Berbagai tantangan harus dihadapinya, seperti keterbatasan sarana dan prasarana.

Akan tetapi tantangan itu tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berbagi ilmu.

Kendati ia hanya mengandalkan sarana dan prasarana yang tersedia di masjid tempat ia mengajar Al Qur'an.

"Memang awalnya hanya ada beberapa saja yang minat ikut belajar, tapi lambat laun makin banyak anak-anak yang ikut," kata Ahmad.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved