Wisata Polman

YUK ke Papandangan Polman, Ada Wisata Aliran Sungai Menyegarkan

Lokasi wisata aliran sungai Papandangan mudah diakses, sekitar 30 menit dari Kota Polewali, Kecamatan Polewali, Polman.

Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Fahrun Ramli
WISATA POLMAN - Pengunjung menikmati aliran sungai Papandangan, Desa Papandagan, Kecamatan Anreapi, Polman. Wisata ini bisa jadi alternatifmu menghabiskan sisa libur lebaran 2025. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Bosan wisata pantai kalau di Polewali Mandar (Polman)?

Tenang, nih kamu bisa cobain berkunjung ke tempat wisata Sungai Papandangan, di Desa Papandangan, Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar (Polman).

Wisata ini ramai dikunjungi di akhir pekan oleh warga Polman maupun warga luar Polman. 

Baca juga: Ramai Pengunjung di Hari Libur, Berapa Biasa Masuk Wisata Pantai Dato Majene?

Baca juga: Melihat Gunung Gandang Dewata di Wisata Alam Edelweis, Dekat dari Pusat Kota Mamasa

Wisata aliran sungai Papandangan menawarkan sajian alam menarik dengan suasana khas pedesaan. 

Selain suasana, airnya juga sejuk dan bersih.

Sekitar lokasi wisata juga amsih alami. 

Lokasinya mudah diakses, sekitar 30 menit dari Kota Polewali, Kecamatan Polewali, Polman.

Pengunjung mengambil arah ke Jl Poros Mamasa, saat masuk ke wilayah Kecamatan Anreapi, belok kiri ke Desa Papandagan.

Akses jalan menuju ke lokasi ini juga cukup mudah, dapat dilewati kendaraan roda empat.

Hamparan sawah dan pegunungan, serta rumah warga di pinggir jalan khas pedesaan.

Saat tiba di lokasi, terdapat jejeran gazebo untuk kapasitas 10 orang, disewa dengan harga Rp 50 ribu.

Jejeran gazebo ini tepat disamping aliran sungai, serta terdapat fasilitas untuk bakar-bakar ikan bersama keluarga.

Terdapat pula warung makan bakso, mie siram dan kopi hangat disediakan warga sekitar.

"Sangat cocok untuk liburan bersama keluarga, utamanya bakar-bakar ikan di pinggir sungai," kata salah satu pengunjung, Didi kepada wartawan.

Dia mengatakan aliran sungai Papandagan masih cukup bersih, lantaran objek wisatanya berada di desa terakhir.

Tidak ada lagi aktifitas warga di hulu membuat aliran sungai bersih, jerni tanpa ada sisa sampah.

Belum lagi, kata Didi, suasana sejuk di gazebo karena terdapat pepohonan rindang.

"Membuat kita betah, kaki gunung Papandagan dan aliran sungai begitu jernih jadi pemandangan unik," ungkapnya.

Terdapat pula beberapa spot foto di objek wisata ini, pengunjung dapat memasang kursi dan meja di aliran sungai.

Para pengunjung juga dapa mandi sungai di dekat bendungan, merasakan dinginnya air pegunungan.

Selain biaya gazebo, pengunjung juga dikenai biaya parkiran Rp 2 ribu per motor, dan mobil Rp 10 ribu.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved