Puasa Qadha

Bacaan Niat Puasa Qadha, Puasa Bayar Utang Puasa Ramadan

Mengganti utang puasa Ramadan harus dilaksanakan secara berurutan karena puasa yang ditinggalkan juga berurutan.

Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun-Timur.com
Bacaan niat puasa qadha atau puasa untuk membayar utang puasa ramadhan. Jumlah puasa qadha harus sama banyaknya dengan utang puasa ramadhan. 

TRIBUN-SULBAR.COM - Punya utang puasa ramadan?

Begini cara mengganti utang puasa atau puasa qadha dilaksanakan setelah lebaran.

Bacaan niat puasa qadha

Puasa qadha atau puasa untuk mengganti utang puasa ini harus dilakukan secara berurutan. 

Baca juga: Ganti Utang Puasa Ramadan Digabung Puasa Syawal, Boleh? Ini Penjelasannya

Puasa Qadha, atau mengganti puasa Ramadan haruslah sesuai dengan jumlah puasa yang tinggalkan.

Tak hanya sekadar puasa pengganti, namun juga harus paham makna dan bacaan niat puasa qadha.

 
Berikut adalah penjelasan lebih lengkap tentang puasa qadha dan niat puasa qadha Ramadan sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber.

Niat Puasa Qadha Ramadan
Islam telah mengajarkan bahwa ketika hendak menjalankan ibadah, maka dahulukanlah dengan membaca niat.

Baik itu saat wudhu, sholat, hingga puasa.

Begitu juga saat hendak mengganti puasa Ramadan di luar bulan Ramadan, maka penting untuk mengetahui bacaan niat puasa qadha Ramadan.

Berikut adalah bacaannya yang mudah untuk dihafalkan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “ Aku berniat untuk meng qadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT.”

Tata Cara Membayar Utang Puasa Ramadan

Puasa Ramadan adalah puasa yang diwajibkan dalam Islam kepada setiap umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan.

Meski begitu, Islam tidak pernah mempersulit umatnya dalam menjalankan ibadah.

Seperti halnya ketika ada umat Islam yang berhalangan untuk menjalankan puasa Ramadan, maka bisa menggantinya di luar bulan Ramadan atau yang disebut dengan qadha.

Setelah mengetahui bacaan niat puasa qadha Ramadan, maka juga perlu mengetahui bagaimana tata cara mengganti atau membayarnya.

Untuk mengganti puasa Ramadan ini, bisa melakukannya kapan saja di luar bulan Ramadan.

Di mana niat puasa qadha Ramadan dibaca pada malam harinya.

Namun perlu ketahui bahwa hukumnya makruh jika mendahulukan puasa sunah daripada puasa qadha.

Seperti halnya yang dijelaskan dalam kitan Al-Jami’ li Ahkam Ash-Shiyam, dikatakan oleh Imam Abu anifah berikut:

“ Kewajiban meng- qadha puasa Ramadan adalah kewajiban yang lapang waktunya tanpa ada batasan tertentu, walaupun sudah masuk Ramadan berikutnya.”

Sedangkan dalam menjalankan qadha puasa Ramadan dilakukan berurutan atau tidak memiliki beberapa pendapat yang berbeda sebagai berikut:

Pertama, cara melakukan qadha puasa Ramadan harus dilaksanakan secara berurutan karena puasa yang ditinggalkan juga berurutan.

Meski begitu, dalam hal ini belum ada hadis yang shahih mengenai pendapat tersebut.

Kedua, cara melakukan qadha puasa Ramadan dilaksanakan tidak harus secara berurutan.

Tidak ada satu pun dalil yang menjelaskan bahwa puasa qadha dilakukan secara berurutan.

Berikut adalah hadis yang menjelaskan tentang cara qadha puasa Ramadan:

“ Qadha (puasa) Ramadan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, makai a boleh melakukannya berurutan.” (HR. Daruquthni)

Cara Membayar Utang Puasa yang Lupa Jumlahnya
Lalu, bagaimana cara membayar utang puasa jika lupa jumlah puasa yang ditinggalkan?

Dalam hal ini akan lebih baik jika kamu memaksimalkan dari perkiraan jumlahnya selama ini.

Agar lebih mudah maka kamu bisa membayar puasa tersebut dengan menjalankan puasa Senin Kamis maupun puasa Daud.

Dalam Al-Quran pun dijelaskan melalui surat An-Nisa ayat 17 berikut:

اِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللّٰهِ لِلَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السُّوْۤءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوْبُوْنَ مِنْ قَرِيْبٍ فَاُولٰۤىِٕكَ يَتُوْبُ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا

Artinya: “ Sesungguhnya bertobat kepada Allah itu hanya (pantas) bagi mereka yang melakukan kejahatan karena tidak mengerti, kemudian segera bertobat. Tobat mereka itulah yang diterima Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.” (QS. An-Nisa; 17)

Jika lupa dengan jumlah puasanya, maka usahakan untuk mengingatnya kembali.

Tetapi jika ada keraguan dalam hatimu, maka pilihlah jumlah yang paling banyak. (*)

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved