Berita Pasangkayu
Material Tanah Galian C Tutup Drainase di Desa Bambaira Pasangkayu, Picu Banjir Masuk Rumah Warga
Galian C itu, merupakan milik salah satu perusahaan di Pasangkayu, yang beroperasi beberapa waktu lalu di Bambaira.
Penulis: Taufan | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBU-SULBAR.COM, PASANGKAYU-Material tanah bekas galian C, telah menutup saluran air (Drainase) di jalan trans Sulawesi, Dusun Taba, Desa Bambaira, Kecamatan Bambaira, Kabupaten Pasangkayu di keluhkan warga setempat
Dari keterangan warga, usai beroperasi kurang lebih 3 bulan lalu, tanah bekas galian C tersebut telah menutup sepenuhnya drainase di samping jalan poros Desa Bambaira itu.
Pantauan Tribun-Sulbar.com, kurang lebih 300 meter drainase di lokasi itu tertutup oleh tanah, hingga tidak menyisakan sedikitpun pondasi drainase.
Baca juga: Tanah Galian C Berserakan di Jalan Moh Hatta Pasangkayu, Dikeluhkan Pengendara
Galian C itu, merupakan milik salah satu perusahaan di Pasangkayu, yang beroperasi beberapa waktu lalu di Bambaira.
Akibat saluran air tertutup material tanah, beberapa pemukiman warga di sekitar lokasi sering mengalami banjir air dan lumpu,r setiap turun hujan.
Salah seorang warga saat ditemui di lokasi, Papa Adi, meminta kepada pihak penambang galian C untuk bertanggung jawab, atas tertutupnya saluran air di jalan trans Sulawesi.
"Sudah tiga bulan penambangan galian C berhenti operasi, Namun sejak saat itu mereka tidak buang itu material yang tutupi drainase," Katanya dengan nada kesal.
Papa Adi menjelaskan, bahkan dia dan anaknya sering mengangkut tanah yang menutupi saluran air itu, menggunakan mobil pribadi.
"Saya sering buang itu material bersama anak saya kalau hujan deras lagi untuk mengurangi banjir lumpur masuk ke pemukiman," jelasnya.
Dia sangat berharap pihak perusahaan segera mengatasi masalah ini.
Sementara itu, humas perusahaan yang sempat kami temui beberapa pekan lalu, berjanji akan segera mengatasi permasalahan sisa tanah galian C ini.
Namun sampai saat ini, belum ada sama sekali terlihat pergerakan yang mereka lakukan.
Salah satu kendala pihak perusahaan menurutnya, kekurangan cara dalam mengatasi tanah galian C agar tidak mengalir kembali ke saluran air.
"Kami kesulitan untuk cari caranya, karena setiap musim hujan selalu mengalir ke drainase itu," ujar Humas perusahaan tersebut, kepada Tribun-Sulbar.com.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan
Harga Ikan di Pasar Pasangkayu Turun, Warga Ramai Serbu Lapak Pedagang |
![]() |
---|
Warga Randomayang Pasangkayu Tebang Pohon Tua di Jalan Poros, Khawatir Bahayakan Pengendara |
![]() |
---|
Anggaran Rp18 Miliar Dialihkan Refocusing Perbaikan Jalan ke Pasar Smart Pasangkayu Ditunda |
![]() |
---|
Pelaku Penikaman di SMK 2 Baras Pasangkayu Kembali Berulah, Dua Remaja Jadi Korban |
![]() |
---|
712 Hektar Sawah di Pasangkayu, Hanya 500 Hektar Produktif, Petani Terkendala Irigasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.