HIV Mamuju Tengah

Begini Hasil Tes HIV AIDS Puluhan Karyawan THM Vegas Club Mamuju Tengah

Adi mengatakan pihaknya meminta Dinas Kesehatan Mateng untuk melakukan tes terhadap puluhan karyawan bekerja sebagai LC atau pemandu lagu.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Sandi
KASUS HIV TINGGI - Imbas kasus HIV tinggi di Mamuju Tengah, puluhan karyawan THM Vegas Club diperiksa Dinkes Mateng, Selasa (18/2/2025). Hasil pemeriksaan menunjukkan mereka negatif alias tidak ada terkonfirmasi positif HIV AIDS. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Manager Tempat Hiburan Malam (THM) Vegas Club, Adi merespon cepat merebaknya kasus HIV AIDS di Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar).

Dirinya bersama Dinas Kesehatan Mateng melakukan pemeriksaan terhadap puluhan karyawannya.

Baca juga: WASPADA! 20 Kasus HIV Mamuju Tengah Terdeteksi di Topoyo

Baca juga: Lupa PIN ATM BCA? Jangan Panik, Begini Cara Mengatasinya

Kepada Tribun-Sulbar.com, Adi mengatakan pihaknya meminta Dinas Kesehatan Mateng untuk melakukan tes terhadap puluhan karyawan bekerja sebagai LC atau pemandu lagu.

Hal tersebut imbas beredar kabar tingginya kasus (HIV AIDS) di Mamuju Tengah.

"Beberapa waktu lalu beredar di pemberitaan kalau di Mateng alami peningkatan kasus HIV AIDS, olehnya itu kami inisiatif segera melakukan tes terhadap semua karyawan yang bekerja di Vegas," jelas Adi kepada Tribun-Sulbar.com, Rabu (19/2/2025).

Menurutnya, dari hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan terhadap puluhan karyawan, tidak ditemukan positif terjangkit HIV AIDS.

Meski demikian, pihaknya menegaskan akan terus melakukan upaya pencegahan.

"Kedepan kami akan terus melakukan pemeriksaan atau tes rutin bersama Dinas Kesehatan terhadap semua karyawan," tambahnya.

Selain itu, dirinya berharap pihak terkait tertib melakukan tes terhadap sejumlah wisma atau kost-kosan di Mamuju Tengah.

Hal itu bertujuan mencegah merebaknya penyakit (HIV AIDS) lebih banyak.

Sebelumnya diberitakan, sejak 2015 tercatat 51 warga positif mengidap HIV di Mamuju Tengah.

Dengan persebaran kasus tertinggi di Kecamatan Topoyo (20 kasus), disusul Karossa (11 kasus), Tobadak (10 kasus), serta Pangale dan Budong-Budong masing-masing 5 kasus.

Sehingga situasi ini memicu keprihatinan dari berbagai pihak. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved