Hari Valentine

Momen Hari Valentine, Coklat Laris Manis di Mamuju, Kondom Dibeli Tengah Malam

Hari kasih sayang yang jatuh setiap 14 Februari ini identik dengan berbagai bentuk ungkapan cinta.

|
Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/ Suandi
HARI VALENTINE - Kasir mini market di Jl H Abd Malik Pettanna Endeng, Rangas, Mamuju, melayani pembeli di Hari Valentine pada Jumat (14/2/2025). Menurut kasir berinisial A tersebut, penjualan cokelat laris manis sejak siang hari. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Momen Hari Valentine, disambut antusiasi sebagian warga Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, terutama bagi kalangan muda-mudi.

Hari kasih sayang yang jatuh setiap 14 Februari ini identik dengan berbagai bentuk ungkapan cinta.

Salah satunya melalui pemberian cokelat kepada orang terkasih.

Baca juga: Prediksi Cinta 12 Shio Jumat 14 Februari 2025: Hari Valentine Penuh Berkat, Cek Shio Paling Cocok

Atmosfer moment Hari Valentine tampak jelas di salah satu gerai mini market di Jl H Abd Malik Pettanna Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Jumat (14/2/2025).

Bahkan beberapa hari jelang Hari Valentine, penjualan cokelat laris manis bahkan stok ludes pada puncak perayaan.  

Kasir mini market berinisial A mengungkapkan, sehari sebelumnya, banyak pelanggan datang membeli cokelat. 

Bahkan, kata dia, di moment 14 Februari ini, persediaan cokelat benar-benar habis dalam waktu singkat.  

"Iya, ini sejak kemarin banyak yang beli. Hari ini saja langsung habis. Mungkin karena Hari Valentine," ujar A, Jumat (14/2/2025), saat ditemui Tribun-Sulbar.com di tempat kerjanya.  

Ia menambahkan, mayoritas pembeli adalah remaja hingga pemuda dan pemudi yang tampak antusias merayakan momen spesial ini.  

Namun, ada hal menarik lainnya yang juga diamati oleh pegawai mini market tersebut, yakni pembelian alat kontrasepsi seperti kondom.

Berbeda dengan cokelat yang ludes sejak siang, produk ini cenderung dibeli pada malam hari.  

Menurut sang kasir, hingga siang hari pada 14 Februari, belum ada pelanggan membeli kondom. 

Ia membandingkan situasi ini dengan malam tahun baru, di mana penjualan kondom justru meningkat signifikan.  

"Biasanya kalau ada yang beli, itu tengah malam. Mungkin mereka malu kalau beli siang-siang, apalagi kalau malam yang jaga di kasir laki-laki," tambahnya sambil tersenyum.

Sejarah Singkat Hari Valentine

Dikutip dari Wikipedia, Hari Valentinus atau Hari Valentin disebut juga Hari Kasih Sayang, dirayakan tiap tanggal 14 Februari.

Itu berasal sebagai hari pesta Kristen yang menghormati satu atau dua martir Katolik bernama Santo Valentinus dan, melalui tradisi rakyat, menjadi perayaan Kasih sayang yang signifikan dalam budaya, agama, dan komersil di banyak bagian dunia.

Ada beberapa kisah martirdom yang diasosiasikan dengan berbagai Santo Valentinus yang terkait dengan 14 Februari, termasuk catatan pemenjaraan Santo Valentinus di Roma karena melayani orang Kristen yang ditindas oleh Kerajaan Romawi pada abad ke-3.

Menurut tradisi kuno, Santo Valentinus mengembalikan penglihatan anak perempuan dari pemenjaranya. Penambahan-penambahan ke legendanya lebih mengaitkannya ke tema percintaan.

Pembubuhan legenda pada abad ke-18 mengkalim bahwa dia menulis surat ke anak perempuan pemenjaranya yang ditandatangani "Valentine-mu" sebagai pamitan sebelum eksekusi.

Salah satu tradisi lain menyatakan bahwa Santo Valentinus melaksanakan Sakramen pernikahan untuk prajurit Kristen yang ditentukan tidak boleh menikah.

Sakramen Gelasia (abad ke-8) mencatat perayaan Hari Raya Santo Valentinus pada 14 Februari dikaitkan dengan percintaan pada abad ke-14 dan 15 ketika gagasan cinta bahaduri berkembang, kelihatannya karena asosiasi dengan "burung cinta" pada awal musim semi.

Di Inggris abad ke-18, kekasih mengekspresikan cintanya satu sama lain dengan memberikan bunga, kembang gula, dan mengirim kartu ucapan (dinamakan "valentine").

Simbol modern Valentine antara lain termasuk sketsa hati, burung dara, dan figur Cupid bersayap.

Sejak abad ke-19, sebagian kartu ucapan tulis tangan digantikan kartu ucapan yang diproduksi secara massal.

Di Italia, Kunci Santo Valentinus diberikan ke kekasih "sebagai simbol percintaan dan ajakan untuk membuka hati pemberi", dan anak untuk menangkal epilepsi (dinamakan Penyakit Santo Valentinus).

Hari Santo Valentinus bukan hari raya publik di negara apapun, walaupun hari itu adalah hari raya resmi pada Gereja Lutheran dan Persekutuan Anglikan. 

Banyak orang pengikut Gereja Ortodoks Timur juga merayakan Hari Santo Valentinus pada 6 Juli untuk menghormati presbiter Romawi Santo Valentinus, dan pada 30 Juli untuk menghormati Hieromartir Valentine, Uskup Interamna (Terni modern).(*)

Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved