Berita Pasangkayu

Tanah Tambang Galian C di Desa Bambaira Pasangkayu Tutup Drainase, Kerap Sebabkan Banjir

Banjir bukan hanya masuk ke dalam rumah warga setiap hujan, melainkan juga menggenangi halaman Puskesmas yang ada dekat lokasi.

Penulis: Taufan | Editor: Via Tribun
Tribun-Sulbar.com/ Taufan
DRAINASE TERTUTUP TANAH- Kondisi drainase di pinggir jalan trans Desa Bambaira, Kecamatan Bambaira, Kabupaten Pasangkayu Sulawesi Barat (Sulbar) tertutup tanah Tambang Galian C, Sabtu (8/2/2025). Warga keluhkan kondisi tersebut sering menyebabkan banjir. 

TRIBUN-SULBAR.COM,PASANGKAYU-Tanah tambang galian C di pinggir jalan trans Desa Bambaira, Kecamatan Bambaira, Kabupaten Pasangkayu Sulawesi Barat (Sulbar), kerap masuk ke saluran air di wilayah tersebut.

Akibatnya, terjadi pendangkalan yang sering menyebabkan banjir hingga ke poros jalan, terutama saat hujan deras.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, Sabtu (8/2/2025), sepanjang kurang lebih 30 meter drainase di pinggir jalan itu tertutup tanah.

Baca juga: Tower Stasiun Radio Pemancar Kepolisian di Desa Letawa Pasangkayu Tumbang Akibat Angin Kencang

Padahal, drainase tersebut awalnya memiliki kedalaman hingga kurang lebih satu meter.

Dampak pendangkalan ini sangat terasa ketika musim hujan, di mana air akan naik bahkan menyebarang ke jalan poros, karena saluran air itu sudah tidak berfungsi.

"Saluran air yang tertutup itu sering sebabkan banjir kalau musim hujan," terang Papa Adi, salah satu warga saat ditemui di rumahnya Sabtu (8/2/2025).

Dia menerangkan, banjir bukan hanya masuk ke dalam rumahnya setiap hujan, melainkan juga menggenangi halaman Puskesmas yang ada dekat lokasi.

Papa Adi mengaku, hanya dia bersama anaknya yang sering menggali tanah yang menutup saluran air itu.

"Sudah banyak ret saya muat tanahnya, supaya tidak terlalu parah kondisinya," katanya.

Baca juga: Angin Kencang, Puluhan Pohon di Pinggir Jalan Trans Pasangkayu Tumbang, Rumah Warga Ikut Tertimpa

Tambang Galian C itu merupakan lahan salah satu PT, untuk timbunan tambak udang di Dusun Taba.

Dari keterangan warga, Galian C itu sudah lama berhenti beroperasi, namun sisa tanahnya mengalir masuk ke dalam selokan, terbawa aliran air hujan.

"Sudah lama berhenti beroperasi, tapi tanah yang menutup selokan itu tidak pernah dia gali," ujar salah satu warga, yang juga ditemui di lokasi.

Papa Adi dan warga lain berharap, agar pihak perusahaan bertanggung jawab atas kondisi ini.

Sementara itu, pihak Perusahaan yang bertanggung jawab atas kondisi ini saat dikonfirmasi, mengatakan akan melihat langsung kondisi itu di lapangan.

"Kami tidak tahu, karena tidak ada laporan dari warga. Tapi insya Allah akan kami lihat dulu kondisinya," ucap, Windra selaku humas perusahaan itu.

Dia berjanji, pihaknya akan segera mengatasi masalah ini.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved