Pengeroyokan Pemuda
11 Pelaku Pengeroyokan Terhadap 7 Pemuda di Tommo Mamuju Ditangkap Korban Diserang Pakai Kunci Motor
Kapolsek menegaskan bahwa pihaknya akan bertindak tegas terhadap segala bentuk tindak pidana, termasuk tindakan pengeroyokan.
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kepolisian Sektor (Polsek) Tommo Polresta Mamuju berhasil mengamankan 11 terduga pelaku pengeroyokan terhadap korban Jumar dan rekannya.
Penangkapan ini dilakukan berdasarkan laporan polisi dengan nomor LP/B/03/I/2025/SPKT Resta Mamuju.
Kapolsek Tommo Iptu H. Muhtar menjelaskan bahwa pengeroyokan tersebut terjadi pada Malam pergantian tahun Rabu dini hari (1/1/25) di wilayah hukum Polsek Tommo.
Peristiwa ini mengakibatkan korban Jumar dan Wandi mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan medis.
“Setelah menerima laporan dari korban, kami langsung melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan sebelas orang yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut,” ujar Kapolsek.
Kesebelas orang terduga pelaku saat ini telah diamankan di Mapolsek Tommo dan menunggu Tim Resmob Polresta Mamuju datang jemput untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Kapolsek menegaskan bahwa pihaknya akan bertindak tegas terhadap segala bentuk tindak pidana, termasuk tindakan pengeroyokan.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak main hakim sendiri dan menyerahkan sepenuhnya permasalahan hukum kepada pihak berwenang. Ungkapnya
Seeblumnya diberitakan, sebanyak 7 pemuda di Desa Kakulasan, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), babak belur usai dihajar sejumlah pemuda di pada malam pergantian tahun, Rabu (1/1/2025).
Peristiwa penganiayaan itu terjadi di depan Gereja Filadelfia, Dusun Tamatiku, Desa Kakulasan, Kecamatan Tommo, malam.
Ke tujuh pemuda pemukulan adalah, Mardi,Marvel Mickel, Dayu, Wandi , Jumar dan Fendri.
Baca juga: Korupsi Dana Desa, Mantan Kades Maponu Pasangkayu Ditangkap Modus Mark Up Anggaran Hingga Rp350 juta
Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 10 Bahasa Inggris Kurikulum Merdeka Halaman 133: C. Listen and Take Notes
Atas kejadian itu ke 7 pemuda itu melaporkan pelaku ke Polresta Mamuju pada Kamis (2/1/2025) sore hari.
Seorang saksi mata yang juga rekan korban bernama Gion mengatakan, kejadian itu saat anak-anak muda para korban sedang asyik ngobrol di depan gereja saat malam pergantian tahun baru 2025.
Namun, pada saat itu tiba-tiba ada sekelompok pemuda sebanyak 13 orang lebih menyerang korban dengan menggunakan kunci motor.
"Mereka (korban) sedang kumpul merayakan tahun baru depan gereja, tiba-tiba para pelaku datang menyerang sehingga mereka kaget hingga tak bisa melakukan perlawanan," ungkap Gion kepada Tribun-Sulbar.com.
Gion menuturkan, para korban tidak tahun menahu penyebab sehingga para pelaku itu melakukan penyerangan.
Karena memang awalnya, para korban awalnya pawai atau jalan-jalan keliling kampung saat momen menyambut tahun baru.
"Setelah mereka dari keliling kampung (pawai) istirahatlah (nongkrong) depan gereja. Tiba-tiba saja sekelompok orang datang menyerang," ujarnya.
Atas kejadian itu, para korban mengalami luka lebam-lebam di wajah dan juga mata bengkak warna hitam akibat mendapat bogem dari para pelaku tersebut.
Saat ini, korban berada di Polresta Mamuju dan menjalani proses pemeriksaan oleh pihak penyidik Satreskrim Polresta Mamuju. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.