Potensi Megathrust

22 Provinsi di Indonesia Berpotensi Megathrust

Kata dia, dasar Pemprov Sulbar dalam mengeluarkan keputusan tersebut adalah instruksi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com
Kantor Gubernur Sulbar roboh akibat gempa bumi tahun 2021 lalu 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), memberikan penjelasan terkait status siaga darurat bencana megathrust yang ditetapkan pemerintah provinsi (Pemprov) Sulbar.

Pelaksana Tugas Plt Kalaksa BPBD Sulbar, Yassir Fattah, mengungkapkan, keputusan tersebut diambil merespon informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terkait kesiapsiagaan beberapa wilayah Zona Megathrust Indonesia yang diperkirakan berpotensi terjadinya gempa besar dan tsunami.

Kata dia, dasar Pemprov Sulbar dalam mengeluarkan keputusan tersebut adalah instruksi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga: BMKG: Sulawesi Barat Tidak Berpotensi Gempa Megathrust

Sulbar bersama 22 provinsi lainnya diminta siaga atas potensi megathrust.

Provinsi-provinsi tersebut diantaranya Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua.

Yassir mengatakan, 22 provinsi tersebut diminta siaga meningkatkan kewaspadaan.

"Indonesia sebagai wilayah zona megathrust memiliki potensi gempa bumi yang dapat melepaskan energi gempa signifikan yang dapat terjadi sewaktu-waktu dan dalam berbagai kekuatan. Sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat, dari kapan, dimana dan berapa kekuatannya," ujarnya saat dihubungi pada Senin (25/11/2024).

Berdasarkan kajian para ahli terkait zona megathrust Selat Sunda dan Mentawai Siberut merupakan potensi bukan prediksi, sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu. 

Untuk itu diperlukan upaya kesiapsiagaan yang terus menerus baik berupa mitigasi struktural maupun non struktural dengan membangun bangunan aman gempa, merencanakan tata ruang pantai yang aman tsunami serta membangun kapasitas masyarakat dalam melakukan aksi dini untuk selamat jika gempa bumi dan tsunami terjadi.

"Megathrust itu potensinya terjadi di Jawa, palingan kita kena dampaknya dari gempa itu," sambungnya.

Sehingga, diperlukan langkah langkah dan upaya kesiapsiagaan pemerintah terhadap ancaman seismic gap beserta dengan dampak ikutannya.

Yassir menjelaskan, pemerintah daerah diminta menghimbau masyarakat agar lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan seismic gap terutama di wilayah Zona Megatrust Selat Sunda dan Mentawai - Siberut.

Yassir meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik dengan status siaga darurat tersebut.

"Kita imbau agar masyarakat tetap tenang. Kita menjalankan instruksi pemerintah pusat terkait hal ini," pungkasnya.(*)

Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved