Buaya Mamuju Tengah

4 Poin Imbauan BPBD Mamuju Tengah Terkait Maraknya Buaya Terkam Warga hingga Tewas

Dalam dua pekan terakhir, sudah ada dua kasus penyerangan buaya mengakibatkan korbannya tewas.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Sandi Anugrah
Sigit Dwi Hastono (kanan), Kepala BPBD Kabupaten Mamuju Tengah saat ditemui di Kantornya, Jl Trans Sulawesi, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Rabu (6/11/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) mengeluarkan imbauan terkait peningkatan dan kewaspadaan terhadap ancaman buaya.

Hal itu dikarenakan maraknya kasus penyerangan buaya terhadap manusia di Kabupaten Mamuju Tengah.

Baca juga: Warga Mamuju Tengah Tewas Digigit Buaya di Sungai, Banyak Luka Gigitan di Badannya

Baca juga: BREAKING NEWS: Lagi, Warga Karossa Mamuju Tengah Tewas Diterkam Buaya di Sungai

Bahkan dalam dua pekan terakhir, sudah ada dua kasus penyerangan buaya mengakibatkan korbannya tewas.

Yakni, kasus penyerangan di Dusun Patulana, Desa Budong-budong, Kecamatan Topoyo pada 23 Oktober 2024 lalu, menewaskan seorang warga bernama Sudirman.

Kemudian pada Senin 4 November 2024, insiden sama kembali terjadi di Dusun Sampoang, Desa Lara, Kecamatan Karossa menewaskan seorang warga bernama Abdul Hamid.

Kepala BPBD Mateng, Sigit Dwi Hastono saat ditemui Tribun-Sulbar.com di Kantornya, Rabu (6/11/2024), menghimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan keselamatan diri.

Utamanya dalam beraktivitas di sekitar sungai dan perairan pesisir.

Terkhusus di sepanjang wilayah sungai Kabupaten Mamuju Tengah.

"Berdasarkan laporan dan pengamatan terbaru, terdapat indikasi keberadaan predator air yang berpotensi membahayakan jiwa manusia," ujarnya.

Olehnya itu, ada beberapa poin himbauan disampaikan BPBD Mateng sebagai upaya mengurangi resiko, di antaranya:

1. Menghindari aktivitas di sungai dan perairan pesisir pada malam hari, terutama kegiatan memancing atau aktivitas lain yang memerlukan kontak langsung dengan air.

2. Selalu waspada dan memantau keadaan sekitar, saat berada di dekat sungai atau perairan, terutama di titik-titik rawan.

3. Mengawasi anak-anak dan remaja untuk tidak bermain atau berenang di sepanjang sungai atau pesisir tanpa pengawasan.

4. Segera melaporkan kepada aparat desa atau pihak berwenang, jika ada penampakan atau indikasi kehadiran predator.

"Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama kami. Mari bersama menjaga diri dan keluarga dari potensi bahaya ini," tutupnya. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved