Pilgub Sulbar

Pengamat Soal Tantangan Paslon di Pilgub Sulbar: Mesin Partai hingga Debat Publik

Nurul menekankan bahwa perbedaan utama antar paslon nantinya terletak pada cara penyampaian visi dan misi yang menarik bagi masyarakat.

Penulis: Suandi | Editor: Munawwarah Ahmad
Nurul Islam
Dosen Ilmu Komunikasi STAIN Majene, Nurul Islam, S.Sos., M.Si. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Dosen Ilmu Komunikasi Politik Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene, yang merupakan magister Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Nurul Islam, memberikan analisis mendalam mengenai peta kekuatan pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) 2024.

Menurut Nurul, seluruh paslon memiliki rekam jejak yang kuat di sektor publik, terutama dalam institusi pemerintahan dan pendidikan.

Baca juga: Waspada! Ini Modus Tersangka Pungli Dana Bos Dinas Pendidikan Kabupaten Majene

Baca juga: Car Free Day di Stadion Prasamya Majene, Pjs: Akan Dilaksanakan Setiap Hari Minggu 

Nurul menekankan bahwa perbedaan utama antar paslon nantinya terletak pada cara penyampaian visi dan misi yang menarik bagi masyarakat.

"Meskipun memiliki visi dan misi yang baik, jika tidak disampaikan secara realistis dan terukur, maka akan sulit dipahami dan diterima oleh para pemilih," ujarnya kepada Tribun-Sulbar.com, melalui pesan WhatsApp, Jumat (25/10/2024).

Ia juga menyoroti pentingnya tingkat elektabilitas. Tingkat dukungan dari masyarakat dapat dilihat dari seberapa dikenal paslon di mata publik.

Salah satu faktor yang dapat meningkatkan elektabilitas adalah berjalannya mesin partai secara optimal.

Jika hal ini tidak terjadi, menurut Nurul, akan sulit bagi paslon untuk meraih elektabilitas tinggi, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap perolehan suara dalam real count.

Selain itu, Nurul juga menyoroti pentingnya integritas paslon. Menurutnya, masyarakat akan menilai integritas berdasarkan sikap, perilaku, dan rekam jejak calon, termasuk riwayat mereka terkait masalah hukum.

Hal ini menjadi faktor penentu dalam menarik kepercayaan masyarakat.

"Kemampuan berbicara di depan umum sangat penting, terutama dalam menyampaikan pesan atau program kepada masyarakat secara efektif. Ini akan sangat terlihat saat debat atau diskusi publik yang diadakan oleh komunitas-komunitas," tegasnya.

Magister Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI) ini, juga menekankan pentingnya penggunaan media sosial oleh para paslon sebagai alat komunikasi dengan para pemilih.

Media sosial dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan kegiatan yang telah dilakukan dan menyebarluaskan program-program kepada publik secara lebih luas.

Untuk diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Barat telah resmi menetapkan nomor urut untuk para paslon pada Senin, 23 September 2024.

Empat paslon yang bersaing dalam Pilgub Sulbar 2024 telah mendapatkan nomor urut masing-masing.

Pasangan Andi Ibrahim Masdar (AIM) - Asnuddin Sokong (AIM PAS) mendapatkan nomor urut 1.

Pasangan Ali Baal Masdar (ABM) - Arwan M Aras mendapatkan nomor urut 2.

Pasangan Suhardi Duka (SDK) - Mayjen TNI (Purn) Salim S Mengga (JSM) mendapat nomor urut 3.

Sementara pasangan Prof Husain Syam (PHS) - Enny Anggraeni Anwar mendapatkan nomor urut 4.(*)

Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved