Jawaban Direktur Perusda Majene Usai Dikritik Tak Mengerjakan Apapun

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE  - Direktur Perusda Aneka Usaha Kabupaten Majene Moch. Loetfie Noegraha, menanggapi kritikan yang dilayangka sejumlah mahasiswa HMI kepadanya.

Dalam keterangannya, ia mengakui bahwa masih terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi, khususnya masalah internal organisasi.

Baca juga: Bocah di Mamuju Ditindak Polisi Usai Kendarai Motor Dinas Plat Merah Tanpa Pakai Helm

Baca juga: Tim PORA Kemenkumham Sulbar Cek Berkas WNA Pelajar Pertukaran Budaya di Mamasa

Ia mengatakan, Perusda saat ini tengah menghadapi persoalan internal yang cukup serius seperti tidak adanya dokumen perencanaan yang tuntas membuat dirinya sulit bergerak.

"Direksi sebelumnya tidak menyerahkan dokumen-dokumen penting, sehingga kami terpaksa harus berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mendapatkan dokumen tersebut,” kata Loetfie saat ditemui Tribun Sulbar.com di Perusda 

Menurutnya ada persoalan yang sangat pelit, pertama soal perencanaan yang tidak tuntas, sehingga dirinya tidak bisa bergerak karena tidak ada dasar. 

"Seperti kita mau buat program, tapi tidak bisa karena belum ada perencanaan yang tuntas,” keluhnya.

Loetfie mengeluh, hingga saat ini Perusda Aneka Usaha Majene belum memiliki rencana yang disahkan untuk dijadikan, sebab Direksi perusda periode sebelumnya tidak membuat program kerja di awal tahun.

“Saya masuk (Perusda) itu Juni 2024, seharusnya proses itu semua (perencanaan kegiatan tahunan) sudah ada dan tinggal saya jalankan. Harusnya, saya baru bisa bergerak dan merencanakan program untuk tahun 2025,” tutupnya.

Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab