Bendera HMI Diinjak

Ketua Badko HMI Sulselbar Ahyar Desak Pj Gubernur Sulbar Minta Maaf dan Cium Bendera HMI

Ahyar menegaskan, permintaan maaf dari Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Sulbar, Muhammad Jaun, belum cukup.

Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
suandi
Seorang massa aksi yang tumbang segera dilarikan ke rumah sakit saat terjadi bentrok dengan aparat penegak hukum di depan kantor Gubernur sulbar 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Ketua Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulselbar, Muhammad Ahyar, mendesak Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Bahtiar Baharuddin, meminta maaf atas tindakan Satpol PP menginjak bendera HMI.

Hal itu disampaikan Ahyar saat memimpin orasi bersama massa aksi dari HMI se-Mamuju, yang terdiri dari HMI Manakarra dan HMI Mamuju di kantor Gubernur Sulbar, Rabu (10/7/2024).

Menurut Ahyar, pimpinan harus bertanggung jawab atas kesalahan anggotanya.

Baca juga: Kepala Berdarah dan Tumbang, Kader HMI di Mamuju Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Bentrok dengan Aparat

Oleh karena itu, ia meminta Bahtiar datang ke sekretariat HMI untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung.

Ahyar menegaskan, permintaan maaf dari Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Sulbar, Muhammad Jaun, belum cukup.

"Saya minta Pj Baharuddin Bahtiar datang di sekret kami. Terserah Sekret mana yang ditangani apakah HMI Mamuju atau HMI Manakarra, yang penting datang menemui kami untuk minta maaf ke HMI dan cium bendera HMI," ujar Ahyar.

Sebelumnya, HMI menggelar demo di kantor gubernur Sulbar sebagai bentuk protes terhadap insiden penginjakan bendera HMI oleh oknum Satpol PP.

Demo tersebut juga menuntut Bahtiar Baharuddin untuk mencopot Plt Kasatpol PP yang dianggap tidak mampu mendidik anak buahnya.

Aksi ini sempat diwarnai kericuhan, di mana massa aksi terlibat adu jotos dengan anggota Satpol PP.

Tidak hanya itu, Satpol PP diduga melempar batu dari dalam pagar ke arah massa yang sedang menyampaikan aspirasi.

Bentrok juga terjadi antara massa aksi dan pihak pengamanan dari kepolisian. Melihat situasi yang tidak terkendali, polisi terpaksa menyemprotkan water canon ke arah massa.

Setidaknya, ada tiga korban dari peserta demo yang luka-luka, satu diantaranya dilarikan ke RS Bhayangkara Sulbar.

Namun, situasi akhirnya kembali aman dan massa aksi membubarkan diri dengan damai.(*)

Laporan reporter Tribun Sulbar Suandi

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved