Berita Majene

Pantai Dato Sepi Pengunjung Padahal Libur Idul Adha, Dispar Janji Perbaiki Juli Anggaran Rp1 Miliar

Padahal biasanya destinasi wisata terkenal di Majene ini ramai dikunjungi wisatawan lokal saat long weekend seperti sekarang ini.

Editor: Ilham Mulyawan
Tribun-Sulbar.com/Hasan Basri
Suasana pantai Dato Majene sehari pasca lebaran Idul Adha 1444 Hijriah 

 


TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Pantai Dato Majene sepi sehari setelah Idul Adha yang jatuh pada Senin (17/6/2024) kemarin.

Pantauan Tribun-Sulbar.com pada Selasa (18/6/2024), pantai yang berada di Dusun Pangale, Kelurahan Baurung, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) itu sepi pengunjung.

Padahal biasanya destinasi wisata terkenal di Majene ini ramai dikunjungi wisatawan lokal saat long weekend seperti sekarang ini.

Tidak ada antrean kendaraan yang mengular di sepanjangan jalan menuju wisata Dato.

Nampak hanya puluhan pengunjung yang datang di tempat ini.

Baca juga: Politik Balas Budi? Gaji Orang Dekat Prabowo Hingga Grace Natalie Komisaris BUMN Hampir Rp200 Juta

Baca juga: Wisata Pantai Dato Majene Sepi Pengunjung Pasca Lebaran Iduladha 1445 H

Motor dan mobil bisa dihitung jari.

"saya sudah beberapa kali datang ke Pantai Dato ini, namun baru kali ini mendapati wisata Dato sepi pengunjung. Padahal biasanya ramai tapi hari ini hampir bisa dihitung jari," ujar seorang pengunjung Bernama Wahira.

Diketahui wisata Dato jika ditempuh dari pusat kota, maka memerlukan waktu 15 menit karena hanya berjarak 7 km.

Selain lokasinya strategis, untuk masuk ke tempat wisata sangat murah meriah cuma Rp 5 ribu perorang.

Akan Diperbaiki

Dinas Pariwisata Kabupaten Majene sudah menyiapkan anggaran Rp1 miliar untuk membenahi fasilitas penunjang di Pantai Dato, Dusun Pangale, Kelurahan Baurung, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Diberitakan sebelumnya, wisatawan keluhkan fasilitas Pantai Dato rusak parah di Dusun Pangale, Kelurahan Baurung, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Minggu (2/6/2024).

Sejumlah fasilitas salah satu destinasi terbaik di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat ini mulai rusak tak terawat.

Terlihat beberapa jalan penghubung antar gazebo rusak, bahkan tidak bisa dilalui. Papan serta tiang-tiang penyangga lepas.

Tak hanya itu, atap gazebo-gazebo juga sudah tak ada serta bocor.

Hal ini pun membuat pengunjung kecewa, apalagi, untuk menikmati destinasi wisata Pantai Dato tidaklah gratis, melainkan harus membayar restribusi yang sudah ditentukan.

Sayangnya, retribusi yang telah dibayar oleh wisatawan tak sebanding dengan rusaknya sejumlah fasilitas.

Selain jembatan, atap gazebo juga sangat rusak parah, atapnya nampak lepas tak tersisa.

Sementara itu lantai gazebo nampak sangat rapuh dan papan penyangga lepas dan berhamburan.

Salah satu wisatawan Sahrul mengatakan, kerusakan gazebo yang berada di puncak tebing sangat membuatnya kecewa.

"Tempat itu merupakan tempat favorit, karena di atas tebing dan bisa menikmati sunset, tapi sayangnya atap gazebo merusak pemandangan membuat saya enggaan untuk berfoto di tempat itu lagi" kata Sahrul saat ditemui Tribun Sulbar.com di Pantai Dato, Minggu (2/6/2024).

Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Majenee Ahmad Djamaan mengatakan, pihaknya akan fokus pembenahan fasilitas yang ada di Pantai Dato.

Ia mengatakan pihaknya akan serius memperbaiki gazebo yang sering ditempati para wisatawan untuk berfoto, bersantai, dan makan-makan.

Menurutnya gazebo tersebut tidak hanya diperbaiki, tetap juga diperluas dan memberikan tempat spot foto bagi wisatawan.

Spot foto tersebut berupa tempat khusus untuk wisatawan yang ingin mengabadikan momen di sekitaran tebing.

"Jadi untuk gazebo di sudut nantinya akan diperluas " kata Ahmad Djamaan saat ditemui Tribun Sulbar.com di Kantornya, Rabu (5/6/2024).

Lebih lanjut ia mengatakan terkait pembenahan awal akan ditargetkan pada pertengahan bulan Juli 2024 mendatang.

Adapun terkait waktu pelaksanaannya ia menyebutkan proses di ULP untuk perencanaan dan kontraktor pelaksana berlangsung selama 45 hari.

Ia mengatakan sampai saat ini pihaknya sudah meninjau ke lokasi, dan sementara diproses di Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk penunjukan konsultan perencanaan perbaikan. (*)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved