Berita Majene

Kian Memprihatinkan, Warga Desa Tallambalao Majene Protes Kondisi Jalan Desanya Lewat Media Sosial

Jalan Desa Tallambalao terakhir di kerjakan pada tahun 2004 oleh almarhum Bupati Drs. H. Muhammad Darwis dan Wakil Bupati H. Kalma Katta.

Editor: Nurhadi Hasbi
Jufri
Kondisi jalan rusak Desa Tallambalao, Kabupaten Majene, Sulbar, puluhan tahun tak mendapat perhatian pemerintah 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Kondisi jalan rusak di Desa Tallambalao, Kecamatan Tammerodo Sendana, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, kian memprihatinkan.

Protes masyarakat atas kondisi jalan desa tersebut tak pernah diindahkan pemerintah.

Baru-baru ini, salah seorang warga Desa Tallambalao Jufri (31) kembali sampaikan protesnya lewat media sosial.

Protes ini muncul atas dasar prihatin dengan kondisi kampung halamannya.

Jufri merasa tidak mendapat perhatian dari pemerintah daerah.

"Kondisi jalan di Desa Tallambalao sangat memperihatinkan dan membahayakan bagi masyarakat. Sampai hari ini tidak ada perhatian dari pemerintah daerah," ujar Jufri (31) salah satu pemuda di desa tersebut.

Desa Tallambalao memiliki jumlah Penduduk 2003 Jiwa dengan Kepala Keluarga (KK) 554.

Memiliki 4 Dusun yaitu, Dusun Pangaleroang, Dusun Batu Sambua, Dusun Pa'dangan dan Dusun Rattebila.

Menurut dia, kondisi jalan rusak berlubang dan berkerikil di kampung halamannya membuat pengendara rentan terjatuh dan tergelincir, belum lagi di saat musim hujan tiba.

Pemerintah desa sudah sekian kali mengusulkan perbaikan pembangunan jalan lewat Musrenbang namun sampai hari ini pemerintah daerah tidak pernah mengindahkan itu.

Jembatan di Desa Tallambalao, Kecamatan Tammerodo Sendana terputus akibat banjir, Jumat (5/11/2021).
Jembatan di Desa Tallambalao, Kecamatan Tammerodo Sendana terputus akibat banjir, Jumat (5/11/2021). (ist/Tribun Sulbar)

Karena itulah warga memilih menyampaikan protes lewat media sosial.

Jufri mengaku benar-benar prihatin dengan kondisi jalan rusak sudah puluhan tahun tersebut.

Ia megatakan setiap kali pulang kampung, ia harus berjibaku melewati jalan rusak parah sejauh kurang 3-4 kilometer untuk sampai ke rumah orangtuanya.

"Jalan itu memang bertahun-tahun rusak dan tidak pernah diperbaiki. Saat ini, kondisinya makin parah, berlubang dan berkerikil," ujar Jufri.

BACA JUGA Tak Ada Perhatian Pemerintah, Kondisi Jalan Poros Desa Tallambalao Majene Makin Rusak

Perlu diketahui, Jalan Desa Tallambalao terakhir di kerjakan pada tahun 2004 oleh almarhum Bupati Drs. H. Muhammad Darwis dan Wakil Bupati H. Kalma Katta, S.Sos., M.M.

Menurut informasi sumber yang didapatkan Tribun-Sulbar.com, Desa Tallambalao adalah jalan Provinsi berdasarkan SK Gubernur (jalan Lombongan - Piriang) yang menghubungkan antara Desa Tallambalao menuju Kabupaten Polewali Mandar.

Aktivitas penduduk Desa Tallambalao itu sendiri mayoritas adalah petani.

Sumber pendapatan mereka diatas rata-rata yang bersumber dari hasil pertanian dan perkebunan.

Kondisi jalan poros Desa Tallambalao, Majene, Sulawesi Barat, Kamis (10/6/2021)
Kondisi jalan poros Desa Tallambalao, Majene, Sulawesi Barat, Kamis (10/6/2021) (TribunSulbar.com/Nurhadi)

"Saya berharap protes ini juga bisa sampai kepada pemerintah pusat, karena merasa buntut komunikasi kepada pemerintah daerah seperti tak ada artinya.

Ia menambahkan, protes ini juga menjadi ultimatum untuk para anggota DPRD yang terpilih ataupun bagi calon kepada daerah yang akan maju kembali dalam kontestasi pilkada 2024 mendatang.

Para anggota DPRD yang terpilih harus mampu mengawal kebijakan pembangunan bukan hanya sekedar mengobral janji paolitik kepada masyarakat.(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved