Berita Viral

Viral Caleg Ambil Kembali Bantuan ke Masjid Buntut Tak Dipilih Warga, Berdalih Ada Kesepakatan

Viral caleg di Lombok Tengah, NTB ambil kembali bantuan semen ke masjid, begini kisahnya.

Editor: Via Tribun
ISTIMEWA
Poster Caleg DPRD Provinsi NTB PKS Dapil 7 Baiq Sri Ratna Puspariani dan tangkap layar video penarikan bantuan semen di Dusun Selebung 1, Desa Selebung, Lombok Tengah. 

Berdasarkan hasil hitung sementara, Baiq Sri Ratna Puspa Riani hanya mendapatkan 924 suara berdasarkan data real count Sirekap KPU pada Selasa, (20/2/2024) pukul 12.23 Wita.

Baiq Sri Ratna di bawah raihan sesama Caleg PKS yang juga petahana yaitu Yek Agil yang meraih 14.061 suara.

Posisi kedua ditempati Muhammad Jabin dengan 1.305 suara.

Baca juga: Viral Video 7 Bocah Ikut Coblos Surat Suara Pilpres di Sampang, Bawaslu Turun Tangan

Caleg Bantah Tarik Bantuan

Saat dikonfirmasi, Baiq Sri Ratna Puspariani membantah menarik bantuan semen dari masjid di Dusun Selebung 1, Desa Selebung, Lombok Tengah.

Baiq Sri Ratna Puspariani mengatakan, dia tidak pernah memerintahkan penarikan bantuan, melainkan inisiatif tim sukses.

Caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan, penarikan semen berawal dari tabayun yang dilakukan tim sukses bersama pengurus Masjid Dusun Selebung 1.

"Ini murni (kerja tim sukses). Memang pernah (hubungi saya) namun waktu tabayun itu saya sedang berada di Sebung. Akhirnya tim saya yang datang," jelas Baiq Sri Ratna dikonfirmasi TribunLombok.com, Selasa (20/2/2024).

Baiq Sri Ratna mengungkap hanya 3 dari 30 sak semen yang diambil tim sukses.

Alasannya karena merasa tidak enak sebab masyarakat ribut.

Tim sukses Baiq Sri Ratna awalnya tidak akan mau mengambil.

"Karena memang awalnya mereka sendiri yang mau mengembalikan. Mereka sendiri pengurusnya yang nelpon untuk mengembalikan. Begitu lho ceritanya. Jadi bukan tim mau asal-asalan mau ngambil," beber Baiq Sri Ratna.

Dia menambahkan, tim sukses memiliki kesepakatan dengan pengurus masjid.

"Tim sukses ini berdasarkan pengurus masjid di sana yang nyuruh mengambil berdasarkan kesepakatan sama masyarakat mereka.

"Tapi saya ikhlas karena ndak dapat suara. Tapi masyarakat di sana merasa malu dan ndak enak. Ketimbang semen di sana buat ricuh maka semen di sana diminta diamankan dulu sama tim. Begitu tim ke sana justru ribut," sambungnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved