Pertugas Pemilu Meninggal
Data KPU 35 Petugas Pemilu Meninggal Dunia Sejak 14 Februari, Tiga Orang dari Sulawesi
Dari 35 petugas pemilu itu, ada tiga orang dari Pulau Sulawesi, tepatnya dari Sulsel dua orang dan satu orang lagi dari Sulawesi Utara.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUN-SULBAR.COM - Sebanyak 35 petugas Pemilu meninggal dunia sejak Pemilu serentak dilaksanakan Rabu (14/6/2024).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merilis data sementara terkait petugas pemungutan suara Pemilu 2024 yang meninggal dunia.
Dari keterangan yang diterima, hingga (16/2/2024) pukul 18.00 WIB dilaporkan dari Badan Adhoc ada 35 petugas pemilu yang meninggal dunia.
"Meninggal dunia 35 orang petugas ," tutur Ketua KPU Hasyim Asy'ari dalam keterangannya yang ditulis Sabtu (17/2/2024) seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Dari 35 petugas pemilu itu, ada tiga orang dari Pulau Sulawesi, tepatnya dari Sulsel dua orang dan satu orang lagi dari Sulawesi Utara.
Baca juga: Rekapitulasi Perhitungan Suara Pemilu 2024 Tingkat Kecamatan Simboro Digelar Malam Ini
Baca juga: KPU Polman Pastikan Formulir C Hasil Perhitungan Suara Ditempel di Papan Pengumuman
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis data sementara penyebab kematian terbanyak petugas pemungutan suara Pemilu 2024.
Pihaknya melaporkan dari tanggal 10 - 15 Februari 2024, tercatat 27 petugas pemilu yang meninggal dunia.
Mereka meninggal ketika melakukan persiapan, hari H pencoblosan maupun pascapemilu.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kematian para petugas tersebut paling banyak dipicu oleh penyakit jantung.
"Ada total (sementara) 27 orang (meninggal)," kata dia kepada wartawan, Sabtu (17/2/2024).
Ia merinci, penyebab terbanyak dipicu penyakit jantung sebanyak sembilan kasus.
Kemudian, delapan kasus death on arrival atau masih dikonfirmasi penyebabnya.
Lalu, empat kasus kecelakaan. Dua kasus septic shock, dua kasus tidak ada komorbid.
Serta, masing-masing satu kasus kematian karena Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) dan hipertensi.
Ingin Permalukan Korban, Alasan Pelaku Buka Pakaian Karyawan Koperasi di Pasangkayu Usai Membunuhnya |
![]() |
---|
Fakta-fakta Pembunuhan Karyawati di Pasangkayu Usai Tagih Nasabah, Dicekik hingga Pakaian Dilucuti |
![]() |
---|
Contoh Sikap Amanah dan Jujur di Sekolah, Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Halaman 66 |
![]() |
---|
Kronologi Pria 40 Tahun di Tommo Tarik Paksa Gadis 13 Tahun di Dapur, Korban Nyaris Dicabuli |
![]() |
---|
Perayaan HUT ke-21 Sulbar Berlangsung Sederhana, SDK Tegaskan Pemerataan Pembangunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.