Dokter Mamasa Mogok Kerja

Begini Konidisi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kondosapata Pasca 8 Dokter Mogok Kerja

Selain insentif, delapan dokter tersebut juga belum dibayarkan klaim BPJS sekama 12 bulan di tahun 2023 dan dua ditahun 2022.

|
Penulis: Hamsah Sabir | Editor: Nurhadi Hasbi
Hamsah Sabir/Tribun-Sulbar.com
Direktur RSUD Kondosapata, Dr Riana Randabunga saat ditemui di ruang kerjanya, Jl Poros Mamasa - Polewali, Desa Balla, Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa, Selasa (30/01/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA - Peleyanan kesehatan di RSUD Kondosapata, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, mogok kerja, tetap berjalan meski delapan dokter ajukan mogok kerja.

Hal tersebut dipaparkan oleh Direktur RSUD Kondosapata, Dr Riana Randabunga, saat dikonfirmasi di ruangannya Jl Poros Mamasa - Polewali, Desa Balla, Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa, Selasa (30/01/2024).

Riana katakan, meskipun delapan dokter tersebut telah mogok kerja namun pihaknya berupaya pelayanan tetap berjalan dengan normal.

Baca juga: Direktur RSUD Kondosapata Mamasa Dr Riana Randabunga Benarkan 8 Dokter Ajukan Mogok Kerja

Hanya saja kata dia, mogoknya dokter tersebut tentu akan mempengaruhi pelayanan.

"Tentunya berpengaruh Pak, tapi kita bisa liat sendiri kami tetap melakukan pelayanan," katanya.

Karena itu, Riana berharap, masalah tersebut segera mendapat solusi.

"Kita berharap secepatnya ada solusi dari pimpinan," pugkasnya.

Diberitakan, Direktur RSUD Kondosapata, Dr Riana Randabunga, membenarkan adanya delapan dokter di RSUD Kondosapata, mogok kerja.

RSUD Kondosapata di Jl Poros Polewali - Mamasa, Desa Balla, Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa.
RSUD Kondosapata di Jl Poros Polewali - Mamasa, Desa Balla, Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa. (Hamsah Sabir/Tribun-Sulbar.com)

"Iya benar, ada delapan dokter yang menyampaikan mogok kerja," ungkap Riana Randabunga saat ditemui di ruang kerjanya, Jl Poros Mamasa - Polewali, Desa Balla, Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa, Selasa (30/01/2024).

Ia mengaku, delapan dokter tersebut mogok kerja lantaran insentifnya selama lima bulan ditahun 2023 hingga saat ini belum dibayarkan.

Selain insentif, delapan dokter tersebut juga belum dibayarkan klaim BPJS sekama 12 bulan di tahun 2023 dan dua ditahun 2022.

"5 bulan insentif dan 14 bulan klaim BPJS," jelasnya.(*)

Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com, Hamsah Sabir.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved