kebakaran Polman

Curhat Korban Kebakaran di Polman, Uang Tunai Hasil Tarik Bentor Rp 20 Juta Ikut Hangus

Pasutri ini memiliki dua orang anak yang sudah bersekolah, tabungan uang tunai Rp 20 juta di dalam rumahnya ludes terbakar.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Fahrun Ramli
Yahya bersama keluarganya saat mencari sisa barang berharga di rumah miliknya ludes terbakar di Dusun IV, Desa Banua Baru, Wonomulyo, Polman, Sabtu (20/1/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Kebakaran rumah di Dusun IV, Desa Banua Baru, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menyisakan duka mendalam bagi korban, Sabtu (20/1/2024).

Meski tidak menimbulkan korban jiwa ataupun luka, tiga rumah ludes dan satu rusak ringan.

Api bermula dari rumah kosong milik Yahya (50), warga melihat dari bagian atap dapur.

Yahya sendiri bekerja sebagai tukang becak motor (bentor) tiap harinya habiskan waktu di Kompleks Pasar Wonomulyo.

Begitu pula dengan istrinya, yang berdagang campuran di pasar, mereka sibuk bekerja di hari kejadian.

Pasutri ini memiliki dua orang anak yang sudah bersekolah, tabungan uang tunai Rp 20 juta di dalam rumahnya ludes terbakar.

"Pas malam itu kita cari, iya ada Rp 20 Juta tabungan untuk anak-anak lanjut pendidikan hangus terbakar," terang Yahya saat ditemui wartawan.

Dia mengatakan tabungan itu dikumpulkan hasil keliling Kecamatan Wonomulyo dengan bentor miliknya.

Serta sebagian hasil berdagang istri, selama beberapa tahun terakhir.

Rencananya tabungan itu dipersiapkan pendidikan lanjutan bagi anaknya duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Kadang juga digunakan untuk hal-hal tidak terduga, dua anak saya semuanya sudah sekolah," lanjutanya.

Peristiwa kebakaran itu membuat seluruh isi rumah dua lantai miliknya hangus terbakar.

Kini tinggal bentor miliknya dan pakaian yang melekat di badan tertinggal, modal usaha istri ikut ludes.

Yahya bercerita saat itu dia sedang mengantar penumpang di sekitar SMPN 1 Wonomulyo.

Ia sempat melihat kepulan asap tebal dari arah lorong menuju ke desanya.

Ayah dua anak ini baru tersadar saat beberapa warga sekitar memanggilnya segera pulang.

"Saat masuk lorong, dari jauh saya liat, ternyata rumah saya terbakar, anak saat itu keluar juga," ungkapnya.

Ia pun hanya bisa pasrah melihat api berkobar, bahkan merembes ke rumah lainya.

Yahya mengaku tidak sempat menyelamatkan barang berharga, api menyala 30 menit, hanguskan tiga rumah.

Sementara istrinya yang dijemput di pasar oleh anaknya, langsung syok terdiam melihat peristiwa ini.

Kini ia bersama anak dan istrinya menumpang ke rumah kerabat yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Pemerintah desa setempat mencatat empat kepala keluarga (KK) terdampak dari tiga rumah ludes, satu rumah rusak ringan.

Total kerugian yang dicatat pemerintah desa mencapai Rp 300 juta lebih.

Empat KK ini terdiri dari 17 jiwa, dua diantaranya balita, terdapat pula anak-anak hingga lansia.

Mereka saat ini membutuhkan bantuan, pakaian layak pakai, bahan makanan, dan makanan siap saji.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, satu tenda pengungsi didirikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Polman.

Tenda itu digunakan sebagian korban mengungsi, dan untuk menampung bantuan.

Sebagian korban juga mengungsi di rumah kerabat, belum terdapat bantuan di tenda posko tersebut.

"Butuh bantuan para korban, ada warga sekitar tadi sudah bawa beras, langsung kita bagi," terang kepala desa setempat, M Taufik kepada wartawan.

Dia mengatakan 17 jiwa yang terdampak tidak dapat menyelamatkan barang berharga.

Hanya baju yang melekat di badan pada saat kejadian, perabotan rumah ikut ludes terbakar.

Para korban saat ini mencari sisa barang berharga di puing-puing kebakaran, dibantu petugas.

"Informasinya nanti dari Dinsos juga akan buat dapur umum, tidak ada yang luka baik itu pemilik rumah," lanjutnya.

Ia menambahkan para korban ini merupakan pedagang dan tukang becak motor (bentor).(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved