Berita Polman
Parah! Pemkab Polman Timbun Sampah di Pasar Matakali Tuai Protes, Hanya Puluhan Meter dari Sungai
Lokasinya juga berjarak puluhan meter dari aliran Sungai Matakali menuju pantai Mampie.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah sementara di Kelurahan Matakali, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) menuai protes dari warga, Senin (4/12/2023).
Warga sekitar mulai resah dari aktivitas pengangkutan hingga penimbunan sampah di lokasi tersebut.
TPA sementara ini tepat berada di belakang gedung Kompleks Pasar Matakali.
Sekitar 10 meter dari lokasi warga menjajakan dagangannya di setiap hari pasar.
Lokasinya juga berjarak puluhan meter dari aliran Sungai Matakali menuju pantai Mampie.
Aktivitas penimbunan sampah itu berjalan sejak Selasa (22/11/2023) atau sudah tiga pekan.
"Awalnya tidak ada yang protes, tapi sekarang baunya sudah busuk, sudah mengganggu," ujar salah satu warga Romi kepada wartawan.
Ia mengatakan mobil truck armada sampah yang melintas juga dikeluhkan oleh warga lainnya.
Lantaran bak terbuka, aroma sampah menyengat cukup meresahkan warga sekitar.
Romi mengatakan jalan ke lokasi juga sudah becek, lantaran dilewati armada saat kondisi hujan.
"Biar langsung ditutup pakai tanah timbunan, tetap saja baunya sampai kerumah," ujarnya.
Dia bersama warga lainnya akan menyampaikan penolakan itu terhadap pemerintah daerah setempat.
Sebelumnya diberitakan, sampah masyarakat yang diangkut DLHK Polman kini ditimbun di Kelurahan Matakali, Kecamatan Matakali.
Pantauan Tribun-Sulbar.com, Rabu (22/11/2023) terdapat dua unit alat berat di lokasi penimbunan sampah.
Alat berat menggali lubang sebagai wadah untuk menampung sampah tersebut.
Armada pengangkut menumpah sampah bila tiba di lokasi dan langsung ditimbun tanah.
Cara mengatasi sampah ini dilakukan DLHK Polman sejak tidak adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
"Ini sudah berlangsung satu pekan, itu tanah milik pemerintah bagian dari kompleks pasar," terang Camat Matakali, Rahmat Razak kepada wartawan.
Ia menjelaskan sampah yang tiba di lokasi langsung ditimbun tanah jika sudah masuk dalam lubang.
Sehingga sampah tidak mengeluarkan bau busuk yang menyengat dan dapat menganggu pedagang.
Disebutkan luas lahan untuk penimbunan sampah ini panjang 50 meter dan lebar 30 meter.
"Tidak ada aroma sampah yang keluar, kalau ada yang komplain pasti kita hentikan," ungkapnya.
Disebutkan armada yang melintas ditutup dengan terpal agar sampahnya tidak berjatuhan.
Mobil armada kata Rahmat masuk ke lokasi satu per satu, tidak sekaligus bersamaan.
Guna meminimalisir adanya tumpukan atau sampah yang jatuh berserakan di jalur masuk.
Rahmat menambahkan lokasi tersebut juga cukup rendah sehingga ditimbun dengan sampah.
Nantinya jika lokasi itu sudah rata dengan tanggul akan digunakan sebagai parkiran pedagang pasar.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli
Warga Kaleo Polman Ditandu Sejauh 6 Km Gegara Akses Jalan Rusak |
![]() |
---|
Viral Perempuan Bersalin Darurat di Mobil Pick Up karena Terhalang Sungai Meluap di Piriang Polman |
![]() |
---|
10 Pelajar Bolos Sekolah Terjaring Razia di Wonomulyo Polman, Kepergok Main Biliard |
![]() |
---|
Warga di Binuang Polman Kehilangan Satu Ekor Sapi Seharga Rp10 Juta, Polisi Selidiki |
![]() |
---|
Tongkrongan Warga di Polman Diserang, Kaget Saat Busur Melayang, 4 Pelaku Remaja Diringkus Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.