Berita Viral

Viral Video Anak Tunawicara Dicekoki Lem Aibon di Kuburan, 6 Pelaku Ternyata Tetangga Korban

Insiden perundungan dialami seorang anak tunawicara yang dikeroyok dan dicekoki lem aibon.

Editor: Via Tribun
IG nandaaaaaaaaaq
Kades Lingkis Kabupaten OKI angkat bicara terkait viral aksi bully yang dialami oleh seorang anak tunawicara di desanya. 

TRIBUN-SULBAR.COM - Nasib miris dialami seorang bocah disabilitas berinisial IM (11), yang menjadi korban perundungan oleh teman sebayanya.

Tak hanya dihajar, korban di bawah umur tersebut juga dicekoki lem aibon di area pemakaman Desa Lingkis, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel).

Lantaran tunawicara, bocah tersebut tak bisa berteriak meminta pertolongan hingga terus jadi bulan-bulanan para pelaku yakni, DI, WA, MA, DA, AN dan FA.

Baca juga: Viral Driver Ojol Aniaya Pemuda di Makassar, Ngamuk Dipesan untuk Layani Hubungan Sesama Jenis

Kronologi bocah tunawicara dibully hingga dipaksa isap aibon di Desa Lingkis, Jejawi, Kabupaten OKI.
Kronologi bocah tunawicara dibully hingga dipaksa isap aibon di Desa Lingkis, Jejawi, Kabupaten OKI. (instagram/nandaaaaaaaaaq / instagram/palembangtrending.id)

Insiden ini diungkap oleh kakak sepupu korban, Nanda Febrianti (20), yang membagikan ceritanya ke Instagram @palembangtrending.id, Kamis (26/10/2023).

"Geser nak jingok kronologinyo, uji kabar korban bisu. Maaf video dak biso di post (Geser jika mau lihat kronologinya, kabar beredar korban bisu. Maaf video tidak bisa dipost)," bunyi tulisan di caption.

Lewat DM kepada akun tersebut, Nanda membeberkan kronologi kejadian di mana adiknya dirundung gara-gara menolak mengisap lem bersama para pelaku.

Bocah tunawicara itu dicekoki oleh anak-anak pengisap lem aibon bahkan sampai mengalami tindak kekerasan.

Namun akibat kondisinya, sang adik yang tidak bisa berteriak meminta pertolongan.

"Adik saya dicekoki anak-anak penghisap aibon di kuburan min oleh beberapa kelompok anak ugal-ugalan sampai ditinju dan dipaksa untuk menghisap aibon,” ujarnya.

Selain itu sang bocah hanya seorang diri sehingga tidak dapat melawan beberapa orang yang mengeroyoknya.

"Posisi adik kami mau melawan untuk keluar dari terkaman anak itu tapi tidak bisa karena adik kami bisu tidak bisa ngomong jadi tidak ada perlawanan cuma gusur-gusur kaki supaya mereka mau melepaskan, kasian sekali adik kami sampai ketakutan," sebutnya.

Atas peristiwa yang menimpa, adik korban menimbulkan rasa sakit hati dari pihak kakak dan keluarga korban sehingga menyebarkan aksi itu ke media sosial.

Harapan pihak keluarga, ada tindak lanjut dari pihak terkait.

"Sengaja saya kirim ke akun media sosial untuk diviralkan. Karena kami sangat sedih melihat adik saya diperlakukan seperti ini. Supaya saya kejadian seperti ini tidak lagi terulang dan menjadi pelajaran bagi semuanya," pungkasnya.\

Baca juga: Viral Pasangan di Bandung Cuek Berhubungan di Pinggir Jalan, Aksinya Terekam Kamera Pengendara

Kades Ngaku Kecolongan

Kepala Desa Lingkis, Sopianto angkat bicara terkait viral aksi perundungan di desanya.

"Mereka itu (korban dan pelaku) memang sejak dulu berteman dan rumahnya memang berdekatan. Tetapi untuk IM ini tidak sekolah karena sejak kecil mengalami penyakit tunawicara," jelasnya saat ditemui pada Kamis (24/10/2023) malam.

Dijelaskan awalnya korban ini dipaksa oleh temannya untuk menghirup lem aibon, akan tetapi korban menolak.

Namun oleh temannya berinisial DI, WA, MA, DA, AN dan FA mulai lah terjadi perselisihan antara mereka.

"Saat kejadian korban ini di-bully dan dipukuli oleh beberapa orang temannya. Karena korban tidak melawan maka diam saja saat dipukuli. Sedangkan satu orang temannya justru memvideokan kejadian itu dengan durasi sekitar 1 menit," ucapnya.

Seperti yang diketahui, setelah kejadian korban dan teman-temannya dikumpulkan di rumah kepala Desa.

“Awalnya mereka (korban dan temannya) dibawa terlebih dahulu ke balai Desa dan sekitar jam 17.00 WIB lalu dibawa Mapolsek Jejawi,” ungkapnya

Sebagai Kepala Desa, Sopian mengaku kecolongan dengan kejadian tersebut, karena harusnya lebih perhatian dengan masyarakat dan terus mengontrol anak-anak Desa.

"Kami berharap, dengan kejadian ini dijadikan pelajaran untuk 6 anak ini, dan sebagai efek jera. Dikumpulkan di Mapolsek Jejawi. Kami juga berharap dapat diselesaikan secara kekeluargaan," harapnya.

Baca juga: Viral Dokter Ngamar dengan Mahasiswi Unhas, Justru Aniaya Istri saat Dipergoki Tanpa Busana

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Bocah Tunawicara di OKI Dibully di Kuburan Gegara Tolak Isap Aibon, Kades Lingkis Akui Kecolongan

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved