Konflik Palestina Vs Israel

Sosok Mohammad Deif, Komandan Hamas Palestina Otak Serangan ke Israel, Lolos 7 Kali Upaya Pembunuhan

Sosok Mohammad Deif, komandan pasukan Hamas Palestina yang mengotaki serangan brutal ke Israel.

Editor: Via Tribun
SERAMBINEWS/Global Research
Mohammed Deif (tengah), komandan Hamas Palestina yang diburu Israel. 

TRIBUN-SULBAR.COM - Nama Mohammed Deif mencuat setelah kelompok militan Hamas Palestina melakukan serangan besar-besaran ke Israel pada Sabtu (7/10/2023).

Tak kurang dari 5 ribu roket diterbangkan ke wilayah Israel yang menyebabkan pemerintah Tel Aviv menyatakan perang dan menghujani dengan serangan balasan.

Memasuki hari keenam perang, Israel membombardir wilayah Gaza dengan serangan udara dan memutus aliran air serta listrik kota tersebut.

Baca juga: Terungkap Cara Tak Terduga Hamas Bobol Pertahanan Canggih Israel, Serangan Fajar saat Warga Terlelap

Hamas mengatakan, serangan ke Israel dilakukan sebagai respons atas kekejaman yang dirasakan rakyat Palestina selama beberapa tahun terakhir.

Di balik serangan Hamas ke Israel, mencuat nama Mohammed Deif, sosok yang disebut-sebut mengotaki aksi ini.

Sosok Mohammed Deif

Reuters melaporkan, Deif adalah sosok yang paling dicari oleh Israel.

Ia selamat dari tujuh kali upaya percobaan pembunuhan yang dilakukan Israel.

Deif saat ini menjabat sebagai Komandan Brigade Al Qassam Hamas.

Asap mengepul setelah serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Senin, 9 Oktober 2023. Militer Israel berjuang untuk mengusir pejuang Hamas keluar dari kota-kota selatan dan menutup perbatasannya pada Senin saat mereka menggempur Jalur Gaza.
Asap mengepul setelah serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Senin, 9 Oktober 2023. Militer Israel berjuang untuk mengusir pejuang Hamas keluar dari kota-kota selatan dan menutup perbatasannya pada Senin saat mereka menggempur Jalur Gaza. (AP Photo/Fatima Shbair)

Deif disebut-sebut bertanggung jawab atas serangan Hamas ke Israel pada Sabtu lalu.

Deif lahir dengan nama Mohammad Masri pada 1965 di Kamp Pengungsian Khan Yunis yang didirikan setelah Perang Arab-Israel pada 1948.

Ia kemudian dikenal dengan nama Mohammed Deif setelah bergabung dengan Hamas pada saat Intifadah pertama atau pemberontakan Palestina yang dimulai pada 1987.

]Istri, anak laki-laki berusia 7 bulan, dan anak perempuannya yang berusia 3 tahun terbunuh oleh serangan udara Israel pada 2014.

Sarjana sains

Deif yang kini menjadi salah satu sosok penting di Hamas pernah menempuh pendidikan di Universitas Islam di Gaza.

Di sana, ia mempelajari fisika, kimia, dan biologi serta memiliki ketertarikan pada dunia seni.

Selama berkuliah, Deif juga pernah mengepalai komite hiburan universitas dan tampil di atas panggung komedi.

Ia kemudian lulus dari Universitas Islam di Gaza dengan gelar sarjana sains.

Selama bergabung dengan Hamas, Deif mengembangkan jaringan terowongan dan keahlian membuat bom.

Ia menduduki puncak daftar orang yang paling dicari di Israel selama beberapa dekade dan dianggap bertanggung jawab atas kematian puluhan warga Israel dalam serangan bom bunuh diri.

Pernah ditangkap Israel pada 1989 Deif pernah ditangkap oleh Israel pada 1989.

Ia menghabiskan hidup di bawah bayang-bayang Israel selama 16 tahun ketika mendekam di penjara.

Setelah bebas, Deif tidak menyurutkan langkahnya melawan Israel.

Ia terus diburu oleh Israel, bahkan beberapa kali sempat nyaris terbunuh.

Sumber Hamas mengatakan, Deif telah kehilangan satu matanya dan mengalami luka serius di salah satu kaki ketika Israel berusaha membunuhnya.

Tak banyak potret Deif yang dapat diketahui orang.

Dalam beberapa potret, deif memilih mengenakan topeng atau hanya terlihat bayangannya saja.

Deif juga tidak berkomunikasi menggunakan ponsel pintar.

Saat ini, ia diduga berada di Gaza, tepatnya di dalam labirin terowongan di bawah daerah kantong tersebut.

Israel bentuk kabinet perang

Sementara tuduhan serangan diarahkan kepada Deif, Israel membentuk kabinet perang untuk mengawasi perlawanan dan membalas serangan Hamas.

Dikutip dari Associated Press, warga Palestina semakin menderita seiring serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Israel sejak Sabtu.

Israel juga meningkatkan pengeboman dan menghancurkan pemukiman warga.

Pembangkit listrik di Gaza pun kehabisan suplai akibat serangan Israel. Hingga Kamis (12/10/2023), jumlah korban tewas dalam konflik Hamas-Israel sudah mencapai 2.300-an orang.

Baca juga: Update Konflik Hamas Palestina-Israel, Korban Tewas Capai 1.908, Jokowi Nyatakan Sikap

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siapa Mohammed Deif, Komandan Hamas yang Disebut Otak Serangan ke Israel?"

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved