Sampah Polman
Sampah Ditimbun di BTN Villa Tamara, Camat Polewali Klaim Tak Ada yang Dirugikan
Aktivitas penimbunan sampah tersebut sempat dikeluhkan warga lantaran bau sampah yang menyengat.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Pemerintah Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) angkat bicara soal penimbunan sampah di kompleks BTN Villa Tamara, Kelurahan Manding, Kecamatan Polewali.
Aktivitas penimbunan sampah tersebut sempat dikeluhkan warga lantaran bau sampah yang menyengat.
Bau sampah itu dirasakan para penghuni kompleks saat mobil armada sampah melintas ke lokasi.
Camat Polewali, Tanawali mengatakan sebelumnya telah sosialisasi terhadap warga kompleks.
"Sudah kita sampaikan, dan saat itu tidak ada pihak ataupun masyarakat yang keberatan," ujar Tanawali saat ditemui di kantor Camat Polewali, Jumat (6/10/2023).
Disebutkan lahan seluas kurang lebih satu hektar menjadi tempat pembuangan sampah sementara.
Satu alat berat tersedia di lokasi untuk menggali lubang lalu diisi dengan sampah dan ditimbun tanah.
Sehingga kata Tanawali, tidak ada bau sampah yang menyengat dan mengganggu aktivitas masyarakat.
"Tidak ada yang dirugikan, malahan lahan kosong itu akan berguna setelah ditimbun sampah," lanjutnya.
Ia berujar awalnya lahan kosong tersebut tidak dapat digunakan, selalu tergenang air lantaran tanah rendah.
Nantinya setelah sampah ditimbun dan sudah penuh, lahan itu akan dibangunkan sarana olahraga.
Serta sarana taman terbuka hijau yang dapat dipergunakan warga kompleks untuk hiburan.
Tanawali menyebut dari hasil survei kepada masyarakat, tidak ada yang menolak atau merasa terganggu.
"Lahan kosong itu digunakan setelah melalui tahap sosialisasi dan pihak developer BTN Villa Tamara juga sepakat," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, lahan kosong seluas kurang lebih satu hektar di kompleks BTN Villa Tamara, Kelurahan Manding, Kecamatan Polewali, jadi pembuangan sampah sementara.
Pantauan Tribun-Sulbar.com Jumat (6/10/2023) satu unit alat berat berada di lokasi lahan kosong tersebut.
Alat berat tersebut digunakan untuk menggali lubang pembuangan sampah lalu kembali ditimbun.
Aktivitas penimbunan sampah ini pun banyak menuai keluhan dari warga kompleks.
Pasalnya warga kompleks cukup terganggu dengan adanya bau busuk saat armada sampah melintas ke lokasi.
"Kalau malam hari itu armada sampah banyak yang masuk, aroma busuk menyengat saat melintas," ujar salah satu warga yang tak jauh dari lokasi penimbunan, Haikal kepada wartawan.
Ia mengatakan sampah yang tiba langsung ditimbun kedalam galian yang telah disiapkan.
Sehingga sampah itu pun tidak nampak berserakan, namun aromanya masih cukup menyengat.
Warga komplek pun tidak dapat berbuat banyak, lantaran penimbunan itu telah disepakati oleh pemilik lahan.
"Saya dengar infonya pemilik lahan sendiri yang sepakati bersama dinas terkait," lanjut Haikal.
Disebutkan warga lainnya juga sudah banyak mengungkapkan keluhan adanya bau sampah ini.
Namun mereka takut dan enggan melayangkan aksi protes secar terang-terangan.
Haikal menambahkan aktivitas penimbunan sampah tersebut sudah berjalan satu pekan dan tanpa ada sosialisasi atau pemberitahuan.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli
Bau Busuk! Sampah Berserakan di Halaman RS Pratama Wonomulyo Polman |
![]() |
---|
Banyaknya Sampah Warga di Polman Tak Diangkut, Bak Truk Tak Mampu Lagi Menampung Hingga Berserakan |
![]() |
---|
Truk Bak Sampah Rusak, Penyebab Sampah Menumpuk di Pasar Pekkabata Polman |
![]() |
---|
Warga Polman Mulai Takut Buang Sampah Sembarangan, Ketahuan Kena Denda Rp 500 Ribu |
![]() |
---|
Usai Viral, 20 Ton Sampah Berhasil Diangkut dari Irigasi Wonomulyo Polman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.