Dana BOS SMPN 5 Mateng Raib

Saksi Kurang Sulitkan Polisi Tetangkap Tersangka Hilangnya Dana BOS SMP Negeri 5 Topoyo

Polisi sebut kurangnya saksi di lokasi kejadian salah satu penyebab kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan.

Penulis: Samsul Bachri | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Syamsul Bachri
Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Topoyo, Yunus Kelo saat menjelaskan peristiwa hilangnya dana BOS dan PIP di dalam mobilnya yang terparkir di Jl. Trans Sulawesi depan Pos Ojek, Topoyo, Mamuju Tengah, Selasa (29/8/2023) lalu. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Sepekan lebih kasus hilangnya dana Bantuan Operasi Sekolah (BOS) dan bantuan siswa SMP Negeri 6 Topoyo masih dalam penyelidikan polisi.

Polisi sebut kurangnya saksi di lokasi kejadian salah satu penyebab kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan.

"Iya, kita masih kekurangan saksi di TKP, " Kata Kasatreskrim Polres Mamuju Tengah, Iptu Fredy saat dikonfirmaai via WhatsApp, Senin (6/9/2023).

Fredy pun tak banyak memberikan keterangan terkait hal tesebut karena sedang berada di Kabupaten Mamasa dalam suasana kedukaan.

"Maaf, nanti yah saya infokan lagi, karena saya masih di Mamasa kedukaan, " Singkatnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi terus mendalami penyelidikan terkait raibnya dana Bantuan Operasianal Sekolah (BOS) dan Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp 69.750.000.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kepala sekolah dan bendahara sekolah, polisi juga lakukan pemeriksaan saksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) termasuk tukang ojek.

Diketahui sebelumnya, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan dan dana sumbangan senilai Rp 69.750.000 raib digondol maling.

Uang puluhan juta ini raib didalam mobil kepala SMP Negeri 5 Topoyo saat parkir di Jl. Jenderal Soedirman Poros Topoyo-Palu, Topoyo, depan pos ojek, Selasa (29/8/2023).

"Masih kita lakukan pendalaman, " Kata Kasat Reskrim Polres Mamuju Tengah, Iptu Fredy saat dikonfirmasi di ruangkerjanya, Mapolres Mamuju Tengah, Kamis (31/8/2023).

Bahkan kata ia, anggota reskrim sedang melakukan pemeriksaan ke pihak bank.

"Hari ini anggota ke bank untuk memastikan apakah betul ada transaksi pada hari itu, " Ujarnya.

Termasuk pemeriksaan rekaman CCTV yang ada di bank tersebut.

"Kan laporannya saat itu yang bersangkutan, (Kepsek dan bendahara) menarik dana tersebut, jadi kami mau pastikan betul tidaknya ada transaksi, " Terangnya.

Lanjut ia, penyelidikan akan dilakukan secara mendalam agar kasus ini segera terungkap.

"Semoga dalam waktu dekat ini, kasus ini segera terungkap, " Pungkasnya.

Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved