Berita Viral
Paspampres Praka RM Terlibat Sindikat? Korban Lain Muncul Ngaku Trauma, Video Penyiksaan Viral
Terungkap aksi Praka RM dan komplotannya menculik dan menyiksa warga Aceh di Jakarta, video penyiksaan viral di media sosial.
TRIBUN-SULBAR.COM - Tak hanya Imam Masykur (25), sejumlah warga Aceh lain ternyata ikut menjadi korban oknum Paspampres Riswandi Manik (29) alias Praka RM dan rekan-rekannya.
Rupanya, praktek pemerasan sindikat Praka RM bersama Praka J dan Praka HS serta tiga warga sipil lain sudah dilakukan berkali-kali.
Rata-rata, para korban penculikan dan penyiksaan adalah warga Aceh yang merantau di Jakarta.
Baca juga: Terungkap Gaji Paspampres Praka RM, Motif Uang Jadi Alasan Siksa Pria Aceh Imam Masykur hingga Tewas
Salah satunya adalah ZF (33), warga Sawang, Aceh Utara.
Saat ditemui di salah satu warung kopi di Banda Aceh, Senin (28/8/2023), ZF mengaku masih sangat trauma dengan kejadian yang menimpanya.
“Sampai sekarang saya belum berani balik ke Jakarta bang. Trauma kali saya,” katanya.
ZF lalu menceritakan pengalaman pahit yang dia alami. ZF mengaku ditangkap dua hari menjelang Lebaran Idul Fitri, April 2023. Saat itu ia sedang berjualan di tokonya, kawasan Bekasi.
“Saya ditangkap jam 2 siang (14.00 WIB), bulan puasa, dua hari menjelang Idul Fitri,” kenangnya.
Baca juga: Hotman Paris Ambil Alih Kasus Paspampres Siksa Pria Aceh hingga Tewas, Tim Lawyer Datangi Ibu Korban

ZF menyebutkan, ada empat orang yang datang ke toko tempat ia berjualan.
Satu menggunakan baju polisi dilengkapi senjata api yang disebutnya sebagai Praka RM, dan tiga lainnya menggenakan kemeja putih.
Semuanya menggunakan masker.
“Mereka mengaku dari polisi, dan saat berada di mobil, mereka mengaku dari Polda,” sebut ZF.
Saat datang ke tokonya, hal pertama yang dilakukan keempat orang tersebut adalah mengamankan handphone, uang di dalam laci toko termasuk di dalam celana, dan barang-barang berharga lainnya.
Mobil lalu bergerak dan sekitar 2 kilometer mobil berhenti. Ia dan seorang warga Aceh lainnya diperintahkan membuka baju. Mata mereka kemudian ditutup dan diperintahkan tidur di bagasi belakang.
“Saat itu mereka turun dari mobil mencari sasaran lain, dapat tiga orang lagi dari dua toko. Semuanya juga orang Aceh,” ungkap ZF.
Ketiga orang itu juga disuruh membuka baju dan matanya ditutup. Lalu diperintahkan tidur di bagasi bersama dua orang lainnya.
“Kami berlima ditidurkan di bagasi berdesak-desakan. Mobil kemudian berjalan pelan-pelan,” kenang ZF.
Baca juga: GUGAT Jokowi, Ibu Imam Masykur Warga Aceh yang Tewas Disiksa Paspampres: Apa Salah Anak Saya?
Saat itulah proses negoisasi terjadi. Mereka mengancam, kalau tidak ingin cacat harus ada uang Rp 30 juta per orang.
Satu per satu mereka dipanggil untuk pindah ke bagasi tengah. Di sinilah mereka dieskusi oleh Praka RM, dengan melecut punggung mereka dengan kabel listrik.
“Saya duluan yang dipukul, karena saya duluan yang ditangkap. Sakitnya luar biasa, saya berulang kali teriak takbir. Saat saya terlalu berontak, saya disetrum hingga lemas,” ungkap ZF.
“Mereka nggak mau dengar kata-kata tidak ada uang, langsung dipukul,” imbuhnya.
Di saat seluruh badan sudah luka-luka, permintaan uang yang awalnya Rp 30 juta dikurangi menjadi Rp 20 juta.
ZF lalu diperintahkan menghubungi temannya untuk meminta uang. Jumlahnya mereka dikte di telinga saya.
“Saya kasih Rp 8 juta, itu kiriman dari kawan. Uang di ATM juga diambil, Rp 800.000, juga di dalam kantong Rp 300.000, serta uang yang dilaci toko. Totalnya mungkin sekitar Rp 10 juta,” sebut ZF.
Sementara warga Aceh lainnya yang disekap bersama ZF ada yang menyetorkan Rp 6 juta dan yang paling besar Rp 21 juta.
“Jadi mereka memeriksa handphone kami, dan mencari kontak yang berhubungan dengan uang. Kami disuruh hubungi untuk meminta kembali uang itu,” ujarnya.
ZF bersama empat orang lainnya dilepas pukul 02.00 WIB dini hari. Mereka diturunkan di pintu tol keluar, terminal kampung rambutan.
Karena tak memiliki uang sepeser pun, ZF lalu mendatangi Alfamart meminta tolong agar dipesankan Grab, dan dibayar saat sampai di rumah.
“Saat itu saya putuskan pulang kampung. Saya pulang 20 hari kemudian, hanya mengandalkan fotokopi kartu keluarga karena KTP, SIM, handphone diambil mereka,” tambah ZF.
ZF mengaku sangat trauma dengan kejadian tersebut. Menurut dia, apa yang dialaminya itu adalah murni perampokan dan pemerasan.
Saat ditanya lebih lanjut, ZF tak membantah bahwa kasus yang dialaminya berhubungan dengan bisnis obat Tramadol.
ZF sendiri mengaku saat itu juga menjual Tramadol, termasuk tiga orang lainnya yang ditangkap bersamanya.
“Satu orang lagi bukan, dia kalau tidak salah satpam di stasiun kereta api, orang Aceh juga. Dia dilepas dan tidak dipukul, tetapi uangnya semua habis dikuras,”
Meski penangkapannya itu terkait dengan bisnis Tramadol, tetapi ZF mengaku tidak tahu bagaimana hubungan Praka RM dan komplotannya dalam bisnis tersebut.
“Saat ditangkap itu, kami sudah menawarkan uang koordinasi yang akan diberikan rutin, tetapi dia tidak mau. Mereka hanya minta disediakan uang,” tutur ZF.
Menurut ZF, komplotan Praka RM sudah sering datang menculik pedagang warga Aceh.
“Sudah sering mereka datang, cuma orang yang ditangkap mereka gilir,”
“Kalau bulan ini misalnya kena toko saya, bulan depan mereka datang lagi menyasar toko sebelah,” demikian ZF.
Baca juga: Viral Postingan Terakhir Imam Masykur, Firasat Sebelum Sang Warga Aceh Tewas Disiksa Paspampres?
Video penyiksaan viral
Baru-baru ini muncul sebuah video yang viral dan diduga adalah Praka RM yang sedang beraksi kepada korban lain selain Imam Masykur.
Dilansir TribunWow.com dari unggahan Instagram @ucinspiky pada Selasa, 29 Agustus 2023 lalu, tampak video penganiayaan oknum berseragam kepada seorang penjaga toko yang terekam melalui kamera CCTV.
"Lokasi Bekasi. Rekaman 2 bulan yang lalu. Manik menggunakan topi hitam. *Pelaku org yg sama *Korban berbeda," tulis @ucinspiky.
Dalam unggahan video tersebut, tampak sosok yang diduga adalah Praka RM tengah masuk ke dalam sebuah toko dan berbincang-bincang sejenak kepada penjaga toko.
Namun, tak berselang lama pria yang disinyalir adalah Praka RM mencoba masuk ke dalam toko tersebut, namun si penjaga mencoba menghalanginya.
Tiba-tiba, dari luar muncul dua orang lagi yang membantu sosok yang diduga Praka RM dan menahan sang penjaga toko.
Ditahan oleh kedua pria yang baru datang tersebut, penjaga toko langsung dihajar hingga babak belur oleh sosok yang diduga adalah Praka RM.
Hingga artikel ini diturunkan, belum diketahui secara pasti lokasi dari tindak penganiayaan tersebut meski Praka RM kini telah ditangkap dan bersiap untuk diadili.
Adapun informasi pengunggah akun, yakni Mukhsin Buchari dilansir dari TribunTimur.com mengaku sebagai pihak keluarga dari Imam Masykur, korban penganiayaan Praka RM yang meninggal dunia.
Mukhsin Buchari meninggalkan informasi tersebut pada kolom komentar Instagram anggota DPR Ahmad Sahroni @ahmadsahroni88 pada Selasa, 29 Agustus 2023 lalu.
(*)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Banyak Warga Aceh jadi Korban Oknum Paspampres, Ini Kisah Pemuda Sawang 12 Jam Disekap Praka RM, dan TribunWow.com dengan judul Viral Video yang Diduga Praka RM dan 2 Pria Menganiaya Korban Lain, Imam Masykur Bukan yang Pertama
VIRAL Mobil Propam Tapanuli Selatan Diduga Dikendarai Remaja Terlibat Tabrak Lari di Palangkaraya |
![]() |
---|
KRONOLOGI Anggota Lanal Mamuju Tampar Pemuda Gegara Masalah Asmara Sang Adik |
![]() |
---|
VIRAL Pasangan Siswa SMP di NTB Lombok Melangsungkan Pernikahan, Orang Tua Dipolisikan |
![]() |
---|
VIRAL Nasib Istri di Soppeng Berubah Jadi Anak Tiri,Suami Selingkuh dengan Ibu Mertua hingga Hamil |
![]() |
---|
VIRAL,Guru Joget-Joget di saat Sekolah Terendam Banjir, Netizen Justru Bela Guru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.