Pilpres 2024
Budiman Sudjatmiko Resmi Dipecat PDIP akibat Dukung Prabowo Subianto, Nekat Ingin Daftar Lagi
Budiman Sudjatmiko membeberkan pemecatan dirinya dari PDIP, sempat mengaku ingin kembali mendaftar.
TRIBUN-SULBAR.COM - Politikus Budiman Sudjatmiko membenarkan pemecatan dirinya dari PDIP, Kamis (24/8/2023).
Surat itu dikirim ke rumah, tak lama setelah ia ramai menyatakan dukungan pada capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden 2024.
Adapun surat tersebut dibubuhi tanda tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Ia menuturkan, surat itu diterima oleh sang anak dan langsung dikirimkan kepadanya melalui sebuah foto.
Baca juga: KPU Sulbar Catat 2.500 DCS se-Sulbar, Minta Masyarakat Beri Tanggapan, Terakhir 28 Agustus
"Diterima oleh putri saya yang kebetulan waktu kecil dikasih nama oleh Ibu Megawati," ujar Budiman seraya terbata.
Mantan aktivis Pro Demokrasi itu tidak berkomentar panjang terkait surat pemecatan yang diterimanya.
Ia hanya mengatakan bahwa surat itu menjadi penanda salah satu episode hidupnya sebagai manusia politik.

Baca juga: Ketua Bawaslu Rahmat Bagja Akan Selidiki Dugaan Bacaleg PDIP di Mateng Lolos Anggota Bawaslu Majene
"Enggak ada komentar. Saya cuma mau bilang bahwa saya sudah menerima suratnya dan terima kasih untuk semuanya," ucap dia.
"Ini adalah akhir dari satu episode dalam hidup saya dan saya tentu akan memulai episode berikutnya, bagian dari perjalanan panjang saya sebagai manusia politik sejak saya remaja," sambung Budiman.
Diberitakan sebelumnya, nama Budiman belakangan dibicarakan oleh DPP PDIP dan insan politik karena dia dianggap berseberangan dengan instruksi Megawati Soekarnoputri.
Megawati telah menetapkan Ganjar Pranowo sebagai bacapres yang diusung PDIP. Namun, Budiman memilih untuk tidak mendukung Ganjar, melainkan Prabowo.
Oleh karena itu, PDIP memberikan opsi kepada Budiman, yaitu antara dipecat dari partai atau mengundurkan diri.
Pada Senin kemarin (21/8/2023), DPP PDIP berencana memberikan sanksi pada Budiman.
Namun hal itu tidak jadi dilakukan karena DPP tengah fokus membahas elektabilitas Ganjar yang sedang meningkat dilihat dari dua hasil survei nasional, yaitu Indikator Politik dan Litbang Kompas.
Hasto Kristiyanto di Yogyakarta beberapa waktu lalu menyebutkan jika DPP PDIP akan mengirimkan surat kepada Budiman.
Baca juga: Dugaan Anggota Bawaslu Majene Yanti Rizki Amaliah Bacaleg PDIP Mateng Makin Kuat, Ini Buktinya!
Ingin daftar ulang
Sebelumnya, isu pemecatan Budiman Sudjatmiko dari PDIP telah ramai beredar.
Menanggapi hal tersebut, sang politikus mengaku tak jera dan berniat mendaftar lagi sebagai kader partai merah tersebut.
"Barangkali setelah beberapa tahun kesalahan saya diampuni, saya bisa daftar lagi (ke PDIP)," ujar Budiman saat ditemui di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023) malam.
Budiman menjelaskan bahwa langkah tersebut akan diambil setelah dirinya menjomblo atau tidak berpartai dalam waktu yang cukup lama.
Apabila tidak diterima bergabung lagi dengan PDIP, Budiman Sudjatmiko mengaku, baru akan mempertimbangkan untuk masuk ke partai lain.
Ia lantas menyebut Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hingga Gerindra menjadi opsi jika PDIP tidak mau menerimanya lagi.
"Tentu saja, kalau saya tidak menjadi anggota PDI Perjuangan, tentu saja saya ya berpolitik pasti. Tapi mungkin jomblo dulu gitu, tidak berumah tangga dulu secara politik," katanya.
"Ya itu (Gerindra) juga menjadi salah satu opsi. Tapi pastinya itu setelah melewati masa jomblo yang cukup lama," ujar Budiman Sudjatmiko lagi.
Baca juga: DAFTAR Kekayaan Kader PDIP Mantan Bupati Kutai Barat Ismail Thomas Tersangka Korupsi Tambang
7 pertimbangan PDIP
Dalam surat yang dilayangkan DPP PDIP, ada tujuh poin yang menjadi pertimbangan partai berlambang banteng itu memecat Budiman.
- Bahwa dalam rangka menjaga kehormatan, kewibawaan , dan menegakkan citra Partai, setiap anggota Partai dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya wajib berpedoman pada kode etik dan disiplin anggota Partai yang telah ditetapkan oleh partai;
- Bahwa sesungguhnya organisasi Partai akan efektif apabila di dalamnya terdapat kader-kader Partai yang militan dan patuh terhadap peraturan organisasi Partai;
- Bahwa setiap kader Partai wajib menjaga arah perjuangan Partai agar sejalan dengan ideologi Partai, sikap politik, AD/ART, serta Program Partai demi terjaminnya pencapaian tujuan, fungsi dan tugas Partai;
- Bahwa apabila ternyata anggota atau kader Partai terbukti melanggar kode etik dan disiplin Partai, maka DPP Partai dapat memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan atau pemberhentian dari keanggotaan Partai;
- Bahwa sesungguhnya sikap, tindakan, dan perbuatan Sdr. Budiman Sujatmiko, M.A. M.Phill. selaku kader PDI Perjuangan yang tidak mengindahkan Instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan untuk mendukung dan memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden Republik Indonesia pada Pemilu 2024 dengan mendukung calon Presiden dari partai politik lain meruupakan pelanggaran kode etik dan disiplik Partai dikategorikan sebagai pelanggaran berat;
- Bahwa Komite Etik dan Disiplin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan merekomendasikan kepada DPP PDI Perjuangan untuk menjatuhkan sanksi pemecatan atau pemberhentian dari keanggotaan Partai terhadap Sdr. Budiman Sujatmiko;
- Bahwa oleh karenanya, DPP Partai memandang perlu untuk menerbitkan Surat Keputusan Pemecatan terhadap Sdr. Budiman Sujatmiko M.A. M.Phill dari Keanggotaan PDI Perjuangan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PDIP Resmi Pecat Budiman Sudjatmiko gara-gara Dukung Prabowo", "Budiman Sudjatmiko Akan Daftar ke PDIP Lagi jika Dipecat karena Dukung Prabowo", dan "7 Pertimbangan PDIP Pecat Budiman Sudjatmiko Usai Dukung Prabowo Capres"
Budiman Sudjatmiko
PDIP
Megawati Soekarnoputri
Hasto Kristiyanto
Prabowo
Deklarasi Dukung Prabowo
Cawapres Prabowo Subianto
Ganjar Pranowo
Mantap Pisah dari Andi Sukri di Pilkada 2024, Arismunandar Kembali Daftar Balon Bupati Majene di PPP |
![]() |
---|
157 Pendaftar PPK Pilkada 2024 di Majene Ikuti Tes CAT, KPU Hanya Akan Terima 40 |
![]() |
---|
Kasih Nasehat Soal Menteri Kabinet, Luhut Cari Perhatian Prabowo Gibran? |
![]() |
---|
Jusuf Kalla Minta Prabowo Gibran Mundur dari Jabatan Menhan dan Wali Kota Solo |
![]() |
---|
Terima Kenyataan Prabowo Gibran Menang, JK Akui Capek Bahas Politik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.