Berita Mamuju Tengah

BPBD Mamuju Tengah Imbau Warga Hemat Air di Tengah Kemarau Panjang

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Mamuju Tengah, Bachtiar meminta pemerintah desa memberikan edukasi kepada warganya.

Penulis: Samsul Bachri | Editor: Nurhadi Hasbi
ist/Tribun-Sulbar.com
Kalaksa BPBD Mamuju Tengah, Bachtiar 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Tengah imbau warga mulai menghemat air.

Mengingat saat ini ancaman El Nino mencapai puncak.

Hal ini berdasarkan peringatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), yakni Agustus hingga September 2023.

Baca juga: 75 Hektar Sawah di Dusun Rawa Tanjung Desa Kuo Mamuju Tengah Terancam Gagal Panen

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Mamuju Tengah, Bachtiar meminta pemerintah desa memberikan edukasi kepada warganya.

Agar ketersediaan air selama musim kemarau tetap terpenuhi.

"Dari sekarang kita mulai menghemat penggunaan air, " Kata Bachtiar saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Jl. Soekarno Hatta, Tallungallo, Tobadak, Jumat (11/8/2023).

Ia katakan, penggunaan air seperti kebutuhan memasak, minum dan mandi serta kebutuhan lainnya agar lebih hemat.

Selain itu, Bahtiar juga mengajak warga untuk menyiapkan langkah lain dalam menghadapi dampak El Nino.

Trisno, salah seorang petani sawah di Desa Kuo Kecamatan Pangale, Mamuju Tengah memperlihatkan lahan persawahannya pecah-pecah akibat kekeringan, Minggu (6/8/2023).
Trisno, salah seorang petani sawah di Desa Kuo Kecamatan Pangale, Mamuju Tengah memperlihatkan lahan persawahannya pecah-pecah akibat kekeringan, Minggu (6/8/2023). (Samsul Bachri/Tribun-Sulbar.com)

Melakukan mitigasi dengan mengisi atau membuka mata air untuk ketersediaan air.

Salah satunya, menerapkan gerakan panen air hujan serta membuat sumur baru.

"Langkah-langkah tersebut efektif membuat ketersediaan tercukupi selama kemarau panjang," pungkasnya.

Diketahui Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan kepada warga mengenai ancaman El Nino yang diprediksi akan mencapai puncak pada Agustus - September 2023.

Diprediksi El Nino ini intensitasnya lemah hingga moderat,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Fenomena ini dikhawatirkan akan berdampak pada ketersediaan air atau kekeringan juga ketahanan pangan.(*)

Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved