Pencabulan Santri

Kemenag Polman Temui Massa Aksi, Audiensi Bahas Tim Investigasi Usut Kasus Pencabulan Santri

Ia menjelaskan apresiasi itu bukan kepada perbuatan pelaku, melainkan apresiasi lantaran sudah meminta maaf kepada publik.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Fahrun Ramli
Kepala Kemenag Polman, Imran K Kesa (pegang toa) saat menemui massa aksi Semarak Polman di pinggir Jl Andi Depu, Kelurahan Pekkkabata, Polman, Senin (24/7/2023). 

TRIBUN-SULABR.COM, POLMAN - Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Polewali Mandar (Polman) Imran K. Kesa akhirnya menemui massa aksi aliansi Serikat Mahasiswa dan Rakyat Polewali Mandar (Semarak Polman).

Massa aksi diterima setelah dua jam menggelar unjuk rasa dan orasi secara bergantian di depan kantor Kemenag Polman, Senin (24/7/2023).

Imran K. Kesa mengajak seluruh massa aksi untuk masuk di aula kantor duduk bersama atau audiens.

Massa aksi menolak, dan akhirnya audiens di pinggir Jl Andi Depu, Kelurahan Pekkabata.

Panas matahari pagi tak mengganggu jalannya audensi dan klarifikasi jawaban pihak Kemenag Polman.

"Kami sudah bentuk tim investigasi, surat keputusan (SK) nya sudah ada, dan itu sudah bekerja di lapangan," terang Imran K. Kesa kepada seluruh massa aksi.

Ia menegaskan tim investigasi sudah bekerja di lapangan untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

Dalam mencari dan mendeteksi adanya santri lain yang menjadi korban dan trauma atas kasus pencabulan.

Tim internal Kemenangan Polman juga aktif meninjau Pondok Pesantren Surga Religi untuk evaluasi kedepannya.

"Mengenai hasil investigasi nanti dapat disampaikan langsung oleh ketua tim," lanjutnya.

Imran juga menyampaikan klarifikasi dari tudingan massa aksi terkait apresiasi terhadap kejahatan.

Ia menjelaskan apresiasi itu bukan kepada perbuatan pelaku, melainkan apresiasi lantaran sudah meminta maaf kepada publik.

"Meski kita sepakat, sesalkan karena saat itu pelaku tidak meminta maaf secar spesifik terhadap korban dan keluarganya," terang Imran.

Sebelumnya diberitakan, aliansi Semarak Polman gelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kementerian Agama (Kemenag Polman), Senin (24/7/2023).

Aliansi Semarak Polman ini merupakan gabungan organisasi kepemudaan dan mahasiswa.

Mereka mendesak kepala Kemenag Polman untuk mengusut tuntas korban pelecehan seksual di Ponpes Surga Religi Tapango.

Massa aksi orasi secara bergantian di depan Kantor Kemenag Polman, Jl Andi Depu, Kelurahan, Pekkabata.

Nampak massa aksi membakar ban bekas di pinggir jalan yang membuat arus lalu lintas tersendat.

"Kami menuntut agar Kemenag Polman segera membentuk tim khusus, menyelesaikan kasus ini," terang jendral lapangan, Adam dalam orasinya.

Ia menerangkan upaya yang dilakukan Kemenag Polman dalam kasus tersebut tidak maksimal.

Lantaran korban dalam kasus pencabulan tersebut lebih dari satu orang.

Untuk itu, Adam meminta agar Kemenag Polman transparan dan terbuka soal penanganan kasus.

"Hingga saat ini tidak ada perkembangan, terkait upaya mencari korban lainnya demi pemulihan traumatik," ungkapnya.

Ia menyebut korban dalam kekerasan seksual terhadap anak ini mengalami trauma berat.

Sehingga, lanjut Adam perlunya mencari korban lain yang diduga mengalami trauma yang sama.

Massa aksi lainnya juga mengecap pernyataan kepala kantor Kemenag Polman yang dinilai mengapresiasi sikap pelaku.

Untuk itu Aliansi Semarak Polman menuntut :

-Mendesak Kemenag Polman membentuk satgas investigasi dan pendampingan serta pemulihan traumatik terhadap korban.

-Mengecam peryataan Kemenag Polman yang mengapresiasi sikap koperatif pelaku selama mengikuti pemeriksaan.

-Membekukan Ponpes sementara waktu sampai kasus selesai.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved