Haji 2023

KISAH Sahlan Sampang Naik Haji, Sehari Nabung Rp4 Ribu Saban Kamis Rp10 Ribu Selama 25 Tahun

Empat puluh tahun terakhir, dia menghabiskan hari di dua pasar terjadwal di Kecamatan Ketapang, Pasar Kemmisan dan Pasar Jumat Pagi.

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Ilham Mulyawan
Thamzil Thahir/Tribun-Sulbar.com
Sahlan Sampang, Jamaah haji Indonesia asal Madura 

Dzulqaedah jadi momen melepas dan mengantar keluarga berhaji.

Sedangkan Dzulhijjah, bulan ke-12 tahun Hijriyah, jadi momen menunggu kepulangan jamaah haji.
Di pulau timur Jawa itu, acara ini dikenal dengan nama "Toron ajji" (turun haji atau datang dari Tanah Suci)."

Karena itu, ketika "toron ajji", maka para towan disambut bak orang penting.

Prosesi ini disebut "ngamba ajjiyan" (menunggu haji).

Prosesi ini adalah kelanjutan dari "ngater ajjiyan" (mengantar haji) yang dilakukan sebelumnya.

Dalam dua prosesi tradisional itu, orang-orang Madura terutama dari desa berbondong-bondong untuk mengiringi pergi dan kembalinya para haji. Setiap haji disambut ratusan penjemput dalam konvoi meriah lengkap dengan nyanyian shalawat plus tetabuhan hadrah di atas mobil terbuka.(thamzil thahir)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved