Kemunculan Buaya
Data Serangan Buaya di Mateng 2020 Hingga Mei 2023 Tujuh Kasus, Lima Korban Meninggal
Mustalib menyebut Daerah Aliran Sungai (DAS) di Mamuju Tengah memang semua menjadi menjadi habitat buaya.
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Data Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Tengah, mulai 2020 hingga Mei 2023, sebanyak tujuh kasus warga diserang buaya terjadi.
Dari tujuh korban, lima orang meninggal dunia sementara dua lainnya luka ringan.
Tak dapat dipungkiri, kemunculan buaya di beberapa wilayah perairan Kabupaten Mamuju Tengah, masih menjadi momok menakutkan.
Baca juga: Warga Pasangkayu Dimakan Buaya, Diseret 500 Meter, Ditemukan Luka di Paha
Baca juga: FAKTA Warga di Pasangkayu Tewas Usai Diterkam Buaya, Ditemukan 500 Meter dari Titik Awal Ada Luka
"Lebih dari 40 persen wilayah perairan di Mamuju Tengah menjadi habitat buaya.
"Mulai di sepanjang Sungai Barakkang, Sungai Budong-Budong-Budong dan Sungai Karossa hingga ke pesisir pantai," ujar Kepala Bidang Kedaruraan dan Logistik BPBD Mamuju Tengah, Mustalib.
Dia menyebut Daerah Aliran Sungai (DAS) di Mamuju Tengah memang semua menjadi menjadi habitat buaya.
Baru-baru ini, warga Desa Kayucalla Kecamatan Karossa, Mamuju Tengah diresahkan kemunculan buaya hitam berukuran dua meter.
Reptil ini muncul di parit kebun sawit milik warga, Rabu (24/5/2023).
Warga mengaku resah dan khawatir buaya tersebut masuk ke areal kebun dan membahayakan petani sawit.
Salah satunya I Putu Gede Permana, pemilik kebun sawit yang berada dilokasi munculnya buaya.
"Tadi pagi saya ke kebun, tiba-tiba lihat itu buaya berada di parit, ukurannya sekira 2 meter pak," kata I Putu saat dihubungi via telepon, Rabu (24/5/2023).
Ia mengaku khawatir sewaktu-waktu dapat dapat membahayakan dirinya dan petani sawit lainnya.
"Khawatir pak, apalagi kami sering ke kebun, biasa cuci kaki dan tangan di parit itu, " ujar saat dikonfirmasi via telepon, Rabu (24/5/2023).
Bahkan kata I Gede, petani sawit lainnya juga kerap melihat buaya diparit tersebut dengan ukuran lebih besar.
"Bukan kali ini pak, petani sawit lainnya juga kadang liat, bahkan lebih besar dari yang saya liat, " terangnya.
Ia berharap, ada upaya dari instansi terkait untuk dapat mengevakuasi buaya tersebut.
"Semoga dari instansi terkait ada upaya untuk mengevakuasi buaya-buaya tersebut agar kami petani sawit lebih aman dan nyaman saat bekerja, " harapnya.
Reptil yang memiliki kecepatan 24-35 kilometer per jama ini mendiami lebih dari 40 persen wilayah perairan di Mamuju Tengah.
Berikut data korban diterkam buaya sepanjang tahun 2020 hingga Mei 2023 sumber BPBD Mamuju Tengah.
Tahun 2020
1. Rabu 05 Agustus 2020 korban diterkam buaya di Desa Barakkang Kecamatan Budong-Budong atas nama Hasmila (40/P) meninggal dunia.
2. Selasa 25 Agustus 2020 korban diterkam buaya di Desa Pangalloang atas nama Asrianto (25/L) meninggal dunia.
Tahun 2021
1. Minggu 09 Mei 2021 korban diterkam buaya di Desa Polongaan kecamatan Tobadak atas nama Kevin (14th/L) Meninggal Dunia.
Tahun 2022
1. Senin 14 November 2022 korban diterkam Buaya di Desa Tumbu kecamatan Topoyo atas nama Suhardi (28th/L) luka ringan.
2. Senin 12 Desember 2022 korban diterkam buaya di Desa Benggaulu Kecamatan Karossa atas nama Sinar (16th/P) meningal dunia
Tahun 2023
1. Kamis 12 Januari 2023 Korban diterkam buaya di Desa Lara Kec.Karossa atas nama Muh.Farid (20th/L) luka ringan
2. Minggu 22 Januari 2023 korban diterkam buaya di desa Polocamba Kec.Pangale atas nama Komang Suardiana (37th/L) meninggal dunia.
Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.