Berita Polman

Persoalan Sampah di Polman Tak Kunjung Selesai Penyebab Andi Ibrahim Masdar Didemo Mahasiswa

Massa aksi pun menutup jalan sebagai bentuk kekecewaan dan rencananya bergeser ke kantor DPRD Polman.

Editor: Ilham Mulyawan
tangkapan layar
Demonstran geruduk pagar kantor Bupati Polman, mereka membawa lima poin tuntutan, Senin (3/4/2023) 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Bupati Polewali mandar (Polman), Andi Ibrahim Masdar (AIM) diteriaki mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi mahasiswa dan pemuda, saat mereka berunjuk rasa di Kantor Bupati Polman, Senin (3/4/2023).

Mereka kecewa lantaran tidak ada satupun pejabat yang menemui saat demo di Kantor Bupati Polman.

Bahkan orang nomor satu di Polman, Andi Ibrahim Masdar juga tidak menemui para demonstran.

Baca juga: Mahasiswa Demo Transparansi Anggaran, Ini Penjelasan DPRD Polman Soal Gazebo Rp 100 Juta

Massa aksi pun menutup jalan sebagai bentuk kekecewaan dan rencananya bergeser ke kantor DPRD Polman.

"Kepada seluruh pengguna jalan, kami sampaikan bahwasannya dua tahun berlalu, sampah di Polman tak kunjung selesai," ujar jendral lapangan aksi, Sofiyan.

Ia dengan beberapa massa aksi bergantian untuk orasi menyampaikan tuntutan kepada masyarakat.

Puluhan mahasiswa saat hendak memasuki kantor DPRD Polman, Jl Andi Depu Kelurahan Takatidung, Polewali, membawa lima tuntutan, Senin (3/4/2023).
Puluhan mahasiswa saat hendak memasuki kantor DPRD Polman, Jl Andi Depu Kelurahan Takatidung, Polewali, membawa lima tuntutan, Senin (3/4/2023). (Tribun Sulbar / Fahrun Ramli)

Mereka membawa lima tuntutan, dari beberapa isu seperti cabut undangan-undang cipta kerja.

Serta menyuarakan beberapa masalah di Polman, soal tumpukan sampah, masalah stunting hingga angka putus sekolah.

Sebelumnya, massa aksi sempat bersitegang dengan aparat personel Satpol PP Polman yang menutup gerbang kantor bupati.

Aksi saling dorong pun tidak terhindarkan, hingga gerbang kantor bupati rusak.

Massa aksi mencoba untuk masuk ke kantor bupati menyampaikan lima tuntutannya.

Namun terhalang oleh personel satpol yang menutup rapat pintu gerbang.

"Berbagai masalah yang kita sampaikan, tapi kita ditutupkan gerbang, soal sampah dua tahun tidak terselesaikan," ujar jendral lapangan aksi, Sofiyan.

Ia mengatakan masalah sampah yang tidak kunjung terselesaikan, penumpukan masih terjadi.

Mereka pun menutup jalan, tepatnya di perempatan Jl Ratulangi, Jl Andi Depu, dengan Jl Cendrawasih, Kelurahan Pekkabata, Polewali.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved