DPRD Polman Sebut Ini Penyebab Harga Beras Mahal di Awal Tahun

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Harga beras yang terus mengalami kenaikan di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), mendapat perhatian serius.

DPRD Polman sudah memanggil seluruh pihak yang terlibat untuk mencari penyebab harga beras naik.

Rapat Dengar Pendapat (RDP) membahas penyebab harga beras, berlangsung di ruang komisi II gedung DPRD Polman, Jumat (24/2/2023).

Dihadiri perwakilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Polman, Satgas Pangan Polman dan perwakilan petani.

Hadir pula kepala Bulog Cabang Polman, dan Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Polman.

Ketua komisi II DPRD Polman yang membidangi persoalan perekonomian, memimpin langsung RDP.

Ketua komisi II, Rudy Hamzah mengatakan dilema lantaran di satu sisi ada masyarakat yang diuntungkan dari kenaikan beras.

Namun, menurutnya disisi lain ada juga yang berdampak besar atau mengeluhkan kenaikan beras.

"Harga gabah yang tinggi di satu sisi ada masyarakat produsen pangan diuntungkan, namun yang bukan petani merasakan dampak kenaikan harga beras, dilemanya di situ," ujar Rudi Hamzah, Jumat (24/2/2023).

Dijelaskan masyarakat sebagai konsumen, mulai dari kalangan menengah dan bawah cukup terdampak.

Kata Rudi sesuai data masyarakat non petani itu lebih banyak dibandingkan masyarakat yang bertani. 

Sehingga, harus dilakukan pengkajian mendalam agar masyarakat Polman tidak ada yang dirugikan dari kenaikan harga beras.

"Mengkaji lebih dalam permasalahan tersebut agar tidak ada yang dirugikan, baik itu masyarakat produsen dalam hal ini petani maupun masyarakat pada umumnya yang sifatnya konsumtif," lanjutnya.

Rudi mengungkapkan dari hasil RDP tersebut, pihak pemerintah harus bisa membangun komunikasi antara pedagang dan petani supaya petani tak menjual hasil gabahnya ke pedagang luar.

Lantaran ia menilai kenaikan harga beras terjadi, karena petani menjual gabah ke pedagang dari luar daerah Polman.