Bisnis Pangkas Rambut

Kisah Ardi yang Pernah Jadi Karyawan Toko, Kini Bangun Bisnis Pangkas Rambut di Kota Mamuju

Ardi (23) tukang pangkas rambut di Jl Pengayoman, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Penulis: Abd Rahman | Editor: Habluddin Hambali
Tribun Sulbar / Rahman
Ardi (23) tukang pangkas rambut di Jl Pengayoman, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).(Rahman) 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Ardi (23) tukang pangkas rambut di Jl Pengayoman, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Pria asal Kalukku ini, sudah mahir memotong rambut sejak duduk dibangku SMP hingga sekarang ini.

Ardi membagikan cerita perjalanan hingga memiliki tempat pangkas rambut yang dikelolanya sendiri.

Dari kecil Ardi sudah gemar memotong rambut tetangganya di kampungnya Lengke,Kelurahan Bebanga, Kalukku. Sekitar 20 menit dari Kota Mamuju.

Berdasarkan pengalaman itu, pria kelahiran tahun 1999 ini terus menekuni skil yang dimiliknya hingga bisa membuat usaha pangkas rambut.

Namun,sebelum itu Ardi mengawali pekerjaanya menjadi karyawan di toko retail modern (Indomaret) selama lima bulan.

Setelah bekerja selama bulan, Ardi kemudian resign dari pekerjaanya dan memilih bekerja di tempat pangkas rambut di Jl Andi Makassau Mamuju.

"Saya lebih memilih mendalami skil saya sebagai tukang pangkas rambut, makanya saya keluar dari pekerjaan di toko retail,"ungkap Ardi kepada Tribun-Sulbar.com,Sabtu (11/3/2023).

Setelah bekerja selama tiga tahun di pangkas rambut milik orang, Ardi kemudian berinisiatif untuk membangun sendiri tempat pangkas rambut.

Berbekal modal dan pengalaman, Ardi memutuskan menyewa rumah untuk dijadikan tempat usaha pangkas rambut.

"Alahmdulillah sekarang saya sudah berdiri sendiri dan memiliki usaha pangkas rambut sendiri,"saut Ardi.

Dia mengaku,setiap hari Ardi kedatangan pelanggan sampai 10 sampai 15 orang dan satu kepala dihargai hanya Rp 15 ribu.

Perhari Ardi bisa meraup keuntungan Rp 225 ribu dan perbulanya sampai Rp 6.750 ribu dari hasil cukurnya.

Sebagai pembisnis pemula, Ardi membuka layanan mulai dari pukul 08.00 Wita pagi sampai pukul 11.30 Wita malam.

Lanjut Ardi menuturkan, dia adalah tulang punggung keluarga karena ayah dan ibunya sudah tidak bisa bekerja lagi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved