Suporter Ricuh di Laga PSIS vs Persis, Suporter PSM: Ingatlah Tragedi Kanjuruhan, Mau Itu Terulang?

Dia khawatir, kericuhan yang dibuat suporter PSIS tanpa mengindahkan peraturan, hanya akan membuat kerugian untuk tim lain.

|
Editor: Ilham Mulyawan
ist
Om Bogel Maczman 


TRIBUN-SULBAR.COM - Kericuhan terjadi di luar Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah saat pertandingan derbi Jateng antara PSIS Semarang versus Persis Solo, Jumat (16/2/2024) tadi sore.

Suporter PSIS Semarang terlibat bentrok dengan polisi, dengan melempar batu, kemudian dibalas tembakan gas air mata oleh polisi.

Suporter PSIS Semarang ingin masuk ke dalam stadion, padahal pertandingan digelar tanpa penonton.

Laga PSIS Semarang vs Persis Solo diwarnai kericuhan suporter, Jumat (17/2/2023). Banyak supoter tumbang karena tembakan gas air mata.
Laga PSIS Semarang vs Persis Solo diwarnai kericuhan suporter, Jumat (17/2/2023). Banyak supoter tumbang karena tembakan gas air mata. (Capture Kompas TV)

Setelah ada tembakan gas air mata, tampak kerumunan suporter pecah.

Namun lemparan batu masih terjadi. Polisi terlihat ada yang mengevakuasi suporter anak dan wanita ke area aman.

Kerusuhan itu bermula dari protes keras suporter PSIS yang memaksa masuk ke Stadion Jatidiri lantaran pertandingan digelar tertutup untuk penonton.

Para suporter ini merasa tidak memiliki masalah dengan suporter Persis, sehingga tidak ada alasan untuk saling bentrok atau menyerang.

Kericuhan ini snagat disayangkan oleh suporter PSM.

Seperti diutarakan Ketua MaczMan Sulawesi Barat, Sukardi Muchlis atau akrab disapa Om Bogel.

Dia khawatir, kericuhan yang dibuat suporter PSIS tanpa mengindahkan peraturan, hanya akan membuat kerugian untuk tim lain.

Pertama kompetisi akan dihentikan lagi sementara, atau seluruh pertandingan digelar tanpa penonton.

Terjadi kericuhan di luar Stadion Jatidiri pada Laga PSIS Semarang vs Persis Solo, Ada Tembakan Gas Air Mata, Ini Dugaan Sebabnya.
Terjadi kericuhan di luar Stadion Jatidiri pada Laga PSIS Semarang vs Persis Solo, Ada Tembakan Gas Air Mata, Ini Dugaan Sebabnya. (Capture Kompas TV)

"Berkaca lah dari tragedi di Stadion Kanjuruhan di Malang," sesal Om Bogel, Jumat (16/2/2023).

"Kericuhan yang ditimbulkan itu sangat tidak mencerminkan sifat dewasa sebagai suporter fanatik kepada klub kebangaannya. Laga memang tanpa penonton dan itu sudah disampaikan, kenapa masih mau datang ke stadion," ujarnya.

Dia meminta semua suporter bersikap dewasa jangan mementingkan ego sendiri.

"Karena dampaknya akan besar dan berpengaruh kepada klub dan supoter lain. Ingat jangan sampai tragedi kanjuruhan terulang lagi, liga diliburkan, ujung-ujungnya kena sanksi," ia menambahkan.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved