Satu Abad NU

Istighosah Satu Abad NU di Mamuju Sulbar Dihadiri Ratusan Warga Nahdliyyin

Selain di Mamuju, juga dilaksanakan di Kabupaten Polewali Mandar dan dihadiri ratusan warga nahdliyyin.

Editor: Nurhadi Hasbi
nurhadi/tribun-sulbar.com
Istighosan peringatan Satu Abad NU dirangkaikan peringatan Isra Mi'raj Tahun 1444 Hijriah tahun 2023 masehi di Masjid Babul Janna Pasar Baru, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulbar, dihadiri ratusan warga nahdliyyin, Selasa (7/2/2023). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Istighosah dalam rangka peringatan Satu Abad NU dirangkaikan Isra Mi’raj Tahun 1444 Hijriah tahun 2023 masehi di Masjid Babul Janna Pasar Baru, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulbar, dihadiri ratusan warga nahdliyyin, Selasa (7/2/2023).

Istighosah peringatan satu abad NU tersebut diinisiasi Pengurus Wilayah Fatayat NU Sulbar, Majelis Dzikir dan Salawat (MDS) Rijalul Ansor dan sejumlah banom dan lembaga NU lainnya

Selain itu, peringatan satu abad NU dirangkaikan Isra Mi’raj itu, bekerjasama pengurus dan majelis taklim Masjid Babul Jannah Pasar Baru dan disupport penuh oleh Kakanwil Kemenag Sulbar Dr H Syafrudin Baderung.

Kegiatan ini juga dihadiri ratusan santri dan siswa madrasah di Kabupaten Mamuju.

Hadiri pula para pengurus wilayah NU Sulbar, pengurus MUI Sulbar dan Mamuju dan sejumlah alim ulama lainnya.

Kemudian hadir Dandim 1418 Mamuju, Kajari Mamuju Subekhan, Deputi Bank Indonesia Perwakilan Sulbar, perwakilan mewakilan Kemenag Mamuju, Camat Mamuju dan Lurah Karema, dan para pengurus Majelis taklim.

Ketua MDS Rijalul Ansor Sulbar dalam tausiyah satu abad NU mengatakan, NU yang didirikan oleh para ulama tidak terlepas dari sejarah panjang perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Selain menjadi bagian dari sejarah panjang perjuangan kemerdekaan, NU juga telah hadir sebagai perekat bangsa Indonesia hingga sekarang ini diusianya yang sudah seratus tahun berdasarkan kelender hijriah.

“Kita patut bersyukur karena hidup di era satu abad NU. Oleh karena itu, semua atau kita yang hadir pada malam ini, akan menjadi sejarah peringatan satu abad NU sekaligus menyambut abad kedua NU,”kata M Sahlan di depan ratusan warga nahdliyyin.

Selain peringatan satu abad NU, kegiatan tersebut sebagai upaya yang tidak terputus dalam melebarkan paham Ahlusunnah Waljamaah An-Nahdliyah atau Aswaja NU.

“Pemahaman Aswaja yang dianut oleh NU harus terus kita tanamkan pada diri dan semua warga nahdliyyin, Aswaja An-Nahdliyyin juga senapas dengan apa yang terus dilakukan Kementerian Agama yakni penguatan moderasi beragama,” ujarnya.

Kata Sahlan, kegiatan peringatan satu abad NU dilaksanakan secara nasional.

Namun, resepsi akbar dipusatkan di Sidoarja, Jawa Timur dan telah dihadiri Presiden, Wakil Presiden, para menteri serta ribuah ulama sedunia.

“Nah, kita juga di Sulbar, khususnya warga NU di Mamuju melaksanakan kegiatan sama pada malam ini,” ucapnya.

Selain di Mamuju, juga dilaksanakan di Kabupaten Polewali Mandar dan dihadiri ratusan warga nahdliyyin.

Dikatakan, tema yang diusung para peringatan satu abad NU ini adalah mendigdayakan NU dan menyambut abad kedua menuju peradaban baru. Tema tersebut, lanjutnya, memiliki makna yang sangat dalam.

Tema tersebut, lanjut Sahlan, dipilih oleh pengurus PBNU dengan landasan pada salah satu hadis Rasulullah SAW yang berkaitan dengan lahirnya pembaharu di setiap satu abad.

Sahlan menambahkan, di momen satu abad NU juga telah dideklarasikan 9 ulama waliyullah penjaga dan benteng NU.

Kesembilan ulama waliyullah tersebut tak ada yang meragukan komitmennnya dalam menjaga NU, baik di dalam maupun di luar.

Mereka (ulama waliyullah) memiliki karomah dan dedikasi perjuangan yang luar biasa dalam menjaga perjuangan hingga satu abad NU.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved